Petani Menjerit, Komitmen Pemerintah Dipertanyakan

Setelah garam, ikan, kedelai, kini kentang akan diimpor dari Cina dan Bangladesh. Kepeduliaan pemerintah terhadap para petani pun dipertanyakan. Menurut petani kentang, hal tersebut menunjukkan ketidakpekaan pemerintah pada nasib petani.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2011, 12:26 WIB
Lipuatn6.com, Jakarta: Indonesia bakal mengimpor kentang dari Cina dan Bangladesh. Kondisi ini sangat memukul petani. Bentuk kentang impor lebih besar dari lokal dan harganya pun relatif lebih murah.

"Yah memang bentuknya lebih besar dan harganya lebih murah. Tapi, kalo masalah gizinya nggak ada," kata seorang pedagang kentang, Agus, Rabu (12/10).

Rasa kepeduliaan pemerintah terhadap para petani pun dipertanyakan. Menurut petani kentang, hal tersebut menunjukkan ketidakpekaan pemerintah pada nasib para petani. Mereka pun berharap pemerintah serius memikirkan nasib para petani yang makin menderita.

Ratusan petani kentang asal Banjarnegara, Jawa Tengah, berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, kemarin. Petani pun menanyakan kebijakan impor kentang. Pasalnya, produksi kentang lokal diklaim masih mencukupi kebutuhan dalam negeri [baca: Ratusan Petani Protes Impor Kentang]. (APY/Vin)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya