Pengakuan Korban Selamat Ambruknya Tembok Sarang Walet yang Tewaskan 7 Orang

Dua orang selamat dari tragedi runtuhnya bangunan bekas sarang walet yang menimpa Sanggar Hidayat Jati di Cirebon.

oleh Panji Prayitno diperbarui 16 Apr 2018, 18:06 WIB
Pengakuan korban selamat runtuhnya tembok sarang walet Cirebon. Foto: (Panji Prayitno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Cirebon - Dua orang selamat dari tragedi runtuhnya bangunan bekas sarang walet yang menimpa Sanggar Hidayat Jati Desa Gegesik Wetan di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Adalah Gina Yuliana (13), salah satu korban selamat, mengatakan saat itu dia sedang duduk di depan teras sanggar. Dia menunggu giliran menabuh alat musik gamelan Cirebon karena Gina terlambat datang.

"Saya pas datang lihat teman-teman yang lain latihan karena terlambat jadi menunggu giliran," kata dia, Senin (16/4/2018).

Gina merupakan salah satu pemain gamelan yang akan ikut dalam pergelaran seni di Kabupaten Cirebon. Di tengah menunggu giliran, Gina melihat aktivitas latihan teman-temannya.

Namun, tak lama berselang, Gina melihat bangunan setinggi 15 meter yang diketahui bekas sarang walet runtuh. Bangunan pun menimpa sanggar dan orang-orang yang sedang berlatih.

Saat itu, Gina spontan lari untuk menyelamatkan diri. Gina mengaku terpukul berat perasaannya saat melihat bangunan tersebut runtuh menimpa sanggar tempat dia belajar seni karawitan Cirebon.

"Saya sama teman saya lari dan sempat lihat Dalang Herman tertimpa reruntuhan," kata dia sembari mengingat kembali kejadian tersebut.

Gina mengaku sempat menangis melihat temannya tertimpa reruntuhan. Apalagi, saat itu dia melihat pemilik sanggar Dalang Suherman ikut tertimpa.

"Saya hanya bisa menjerit ketakutan minta tolong bahkan handphone saya juga hilang saking takutnya tertimpa reruntuhan sarang walet," ujar Gina.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Turunkan Alat Berat

Sanggar seni porak-poranda akibat tertimpa sarang walet. Foto: (Panji Prayitno/Liputan6.com)

Petugas Brimob Den C Pelopor Polda Jabar bersama Basarnas mengangkat puing-puing bangunan yang menimpa sanggar Hidayat Jati.

Pantauan di lokasi, alat berat sudah berada di tempat kejadian. Petugas satu per satu mengangkat puing bebatuan dan alat musik gamelan yang tertimpa reruntuhan.

"Kita memastikan tidak ada korban yang tertimbun lagi selain itu kami juga," kata  Dankisar Brimob Den C Pelopor Polda Jabar Iptu M Rofik.

Dia mengatakan, saat mendapat informasi, Brimob langsung turun ke lokasi. Mereka membantu melakukan pencarian terhadap korban yang tertimpa reruntuhan itu.

Sementara dari data yang didapat, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang kritis, satu orang luka ringan dan dua orang selamat. Dia mengaku, semua korban sudah dievakuasi.

"Sisa membersihkan puing-puing reruntuhan semoga tidak ada korban lagi," kata dia.

Sebelumnya, tercatat sebanyak tujuh orang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan tua di Sanggar Hidayat Jati Gegesik Wetan Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (16/4/2018).

Kejadian tersebut bermula saat belasan anak tengah berlatih menari dan menabuh gamelan di sanggar binaan Suherman (48). Sekitar pukul 10.30 WIB, bangunan tua gudang sarang burung walet menimpa sanggar milik Suherman.

Akibatnya, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang luka ringan, satu orang kritis, serta dua lagi selamat. Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra mengatakan, bangunan tersebut mendadak runtuh.

"Ya mereka lagi latihan untuk ikut lomba di puncak HUT Kabupaten Cirebon sekaligus perpisahan di sekolah SMPN 1 Gegesik," kata Risto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya