Jokowi Tegaskan Utang Ribuan Triliun Sejak Sebelum Dirinya Jadi Presiden

Penegasan Jokowi ini seiring maraknya pemberitaan di media sosial tentang isu utang pemerintah yang jumlahnya mencapai ribuan triliun Rupiah.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2018, 17:00 WIB
Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan jumlah utang yang dimiliki Indonesia saat ini bukan karena dirinya, melainkan sudah ada sejak pemerintahan sebelumnya.

Penegasan Jokowi ini seiring maraknya pemberitaan di media sosial tentang isu utang pemerintah yang jumlahnya mencapai ribuan triliun Rupiah.  

"Isu utang, saya dilantik itu utangnya sudah Rp 2.700 triliun, ya saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau empat tahun sudah tambah seribu. Ngerti ndak ini? Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu, enak aja," kata Presiden Jokowi dengan nada kesal saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4/2018).

Dia bercerita banyak berita miring yang selalu mengaitkan dengan dirinya. Salah satunya antek asing. Presiden Jokowi menyebut isu tersebut sangat tidak beradab.

"Banyak yang dari kita ini ingin melemahkan bangsa dengan cara-cara tidak beradab. Ngomongin isu antek asing coba, tuding-tuding ke saya," kata Jokowi.

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Isu Lain

Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setelah isu antek asing meredup, lawan politik menggiring lagi desas desus yang mengaitkan dia dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, Presiden Jokowi sudah berkali-kali membantah tidak terlibat dengan organisasi terlarang tersebut.

"Saya jawab saat itu, saya ke pesantren-pesantren ngomong. Tahun 65 PKI dibubarkan, saya itu baru berumur 4 tahun, masa ada PKI balita," tegas dia.

Tak sampai di situ, lanjut Presiden Jokowi, muncul lagi isu pembangunan infrastuktur di Tanah Air yang tidak beres. Namun demikian, Presiden Jokowi menyadari pembangunan proyek infrastruktur di sejumlah wilayah tidak selalu berjalan mulus.

"Kita mengerti semuanya, bahwa membangun itu kadang-kadang ada yang salah, ada yang khilaf, ya itu yang kita benahi. Kita itu manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan," dia menegaskan.

Tonton Video Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya