3 Tim Berpotensi Sulitkan Juventus Juara Serie A

Juventus masih unggul di puncak klasemen.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2018, 20:00 WIB
Gelandang Juventus, Douglas Costa duel udara dengan striker SPAL, Alberto Paloschi pada laga Serie A Italia di Stadion Paolo Mazza, Ferrara, Sabtu (17/3/2018). SPAL bermain imbang 0-0 dengan Juventus. (AFP/Miguel Medina)

Liputan6.com, Turin - Juventus berpeluang besar untuk merebut gelar Scudetto ketujuh secara beruntun musim ini. Hingga giornata 29, I Bianconeri masih berada di puncak klasemen dengan torehan 75 poin, unggul dua angka dari pesaing terdekat, Napoli.

Namun, Liga Serie A Italia masih menyisakan sembilan pertandingan lagi. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Apalagi, Juventus juga masih harus menghadapi Napoli, 22 April mendatang.

Laga tersebut diyakini bakal sangat menentukan bagi perebutan trofi Serie A musim ini.

Sejak awal, Napoli memang sangat bertekad memutus dominasi Juventus yang telah berlangsung dalam enam tahun terakhir. Sempat tertinggal empat poin dari Juventus akibat kekalahan dari AS Roma (2-4) dan diimbangi Inter Milan (0-0), harapan I Partenopei kembali bangkit setelah menundukkan Genoa 1-0, Minggu malam (18/3/2018).

“Sulit untuk menjelaskannya. Kalau maunya saya, kami akan berjalan menuju istana dan mengambil alih kekuasaan. Namun, kami hanya bisa berupaya sejauh dan sebaik mungkin,” ujar pelatih Napoli, Maurizio Sarri.

Selain Napoli, masih ada tiga tim lainnya yang sangat berpotensi menjegal langkah Juventus merebut Scudetto musim ini. Siapa saja? Berikut tiga tim tersebut.

2 dari 4 halaman

1. AC Milan

Andre Silva (tengah) mencetak gol penentu kemenangan AC Milan atas Chievo dalam lanjutan Liga Serie Italia di Stadion San Siro, Minggu (18/3/2018) malam WIB. AC Milan menang 3-2. (MIGUEL MEDINA / AFP)

AC Milan akan menjadi rintangan berat pertama yang harus dilewati Juventus. Kedua tim akan bertemu usai jeda internasional, tepatnya pada 1 April mendatang.

Juventus diyakini harus bekerja ekstra keras untuk bisa mengalahkan AC Milan. Apalagi, tim asuhan Gennaro Gattuso kini tengah dalam kepercayaan diri yang tinggi. Terlepas dari kegagalan di Liga Europa, I Rossoneri sudah tidak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir di Serie A. Mereka menuai delapan kemenangan dan hanya satu kali imbang.

Tak cuma itu, Si Nyonya Tua juga harus mampu meredam semangat dan motivasi Leonardo Bonucci dan kawan-kawan, yang bertekad menembus zona Liga Champions musim depan. Semangat itu kini tengah bergelora karena jarak poin mereka sudah semakin mendekat. Mereka kini hanya terpaut lima angka dari Inter Milan di urutan empat.

Jika melihat kondisi AC Milan saat ini, sangat besar kemugkinan Juventus akan tertahan di Stadion Allianz. Bahkan, kekalahan pun bukan suatu hal yang jauh dari perkiraan.

3 dari 4 halaman

2. Inter Milan

Mauro Icardi mencetak empat gol saat Inter Milan mengalahkan Sampdoria 5-0 dalam lanjutan Liga Italia di Stadion Marassi, Minggu (18/3/2018). (MARCO BERTORELLO / AFP)

Setelah menghadapi Napoli pada 22 April mendatang, sepekan kemudian, Juventus akan bersua musuh bebuyutan mereka, Inter Milan. Laga tersebut dipastikan akan sangat sulit bagi I Bianconeri karena digelar di Stadion Giuseppe Meazza. Dukungan suporter I Nerazzuri akan membuat sang lawan bermain dengan semangat yang lebih tinggi.

Namun, faktor utama yang bakal menyulitkan Juventus bukanlah keangkeran San Siro, melainkan kebangkitan Inter Milan. Tanda-tanda itu sudah terlihat dalam tiga pekan terakhir.

La Beneamata mulai konsisten memetik hasil positif dengan mengalahkan Benevento (2-0), mengimbangi Napoli (0-0), dan membantai Sampdoria (5-0). Belum lagi, striker mereka, Mauro Icardi juga telah kembali fit dan menemukan ketajamannya. Pada laga melawan Sampdoria, penyerang 25 tahun itu tampil gahar dengan mencetak quattrick.

Statistik pelatih Juventus, Massimiliano Allegri saat menghadapi Inter Milan, sejauh ini berimbang. Dari 21 kali pertemuan, termasuk saat masih menukangi Cagliari dan AC Milan, ia meraih delapan kemenangan, delapan kekalahan, dan lima kali imbang.

Begitu pula dengan rekornya dalam menghadapi pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti. Dalam enam pertemuan, masing-masing memetik dua kemenangan dan dua hasil imbang.

4 dari 4 halaman

3. AS Roma

Para pemain AS Roma merayakan kemenangan atas Shakhtar Donetsk pada leg kedua 16 besar Liga Champions 2017-2018 di Stadion Olimpico, Rabu (14/3). AS Roma melaju ke perempatfinal usai menyingkirkan Shakhtar Donetsk 1-0. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Tim terakhir yang akan menjadi hadangan berat Juventus adalah AS Roma. Mereka akan menghadapi tim ibukota itu pada 13 Mei mendatang, atau sebelum laga pamungkas versus Verona.

Melawan AS Roma sudah pasti berat bagi Juventus. Motivasi I Giallorossi untuk mempertahankan posisi di zona Liga Champions, akan semakin menyulitkan mereka. Plus, adu gengsi antarkedua tim yang musim ini sama-sama mewakili Italia di babak perempat final Liga Champions.

Dalam beberapa pekan terakhir, AS Roma konsisten memetik kemenangan. Dimulai dari kemenangan atas Napoli (4-2) di San Paolo, anak-anak asuh Eusebio Di Francesco melanjutkan tren positif dengan membantai Torino (3-0) dan Crotone (2-0).

Jika terus seperti ini, Juventus diyakini bakal kewalahan. Apalagi, pertemuan nanti akan digelar di Stadion Olimpico, markas kebanggaan AS Roma. (Abul Muamar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya