Luka Fatal Akibat Iseng Bunyikan Knalpot Brong

Pemuda itu membunyikan knalpot brong yang bising saat warga salat magrib.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Feb 2018, 09:31 WIB
Pemuda itu membunyikan knalpot brong yang bising saat warga salat Maghrib. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Ponorogo - Siapa sangka berawal dari keisengannya membunyikan knalpot brong saat orang lain tengah melaksanakan salat magrib, Roni Wijaya (22) warga Dukuh Sombro, Desa Sooko, Kecamatan Sooko di Ponorogo, Jawa Timur, malah dibacok tetangganya sendiri, Fery Setiawan (39).

Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi saat ditemui mengatakan kejadian ini bermula saat Fery tengah salat magrib.

"Baru sampai di rakaat pertama, kemudian korban (Roni) membunyikan gasnya (bleyer) dengan knalpot brong, tersangka (Fery) pun langsung menghampiri korban dan membacok tangan korban sebelah kiri," tuturnya kepada Liputan6.com, Minggu, 11 Februari 2018.

Korban yang tak sempat menghindar langsung mengalami luka serius pada lengan kiri dengan luka panjang 15 cm, lebar 6 cm, dengan kedalaman 2 cm. Korban lalu dibawa ke Puskesmas Sooko.

"Namun karena pendarahan hebat, akhirnya korban langsung dirujuk ke RSUD Harjono, Ponorogo," ujarnya.

Menurut keterangan tersangka, tetangganya itu sering sekali membunyikan knalpot brong. Walau sudah diingatkan berkali-kali, tetangganya tidak menggubris.

2 dari 2 halaman

Pendarahan Hebat

Ratusan knalpot “bobokan” alias tak standar dimusnahkan di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)

Karena kehilangan kesabaran, tersangka pun mencari korban. Setelah ketemu, tersangka yang mengumpat-umpat dengan kata-kata kotor lalu mengeluarkan pedang yang dibawanya untuk diayunkan ke tangan korban.

"Padahal, tersangka dan korban ini masih bersaudara. Setelah membacok, tersangka pun menyerahkan diri ke Polsek Sooko," ujarnya.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.15 WIB saat masyarakat Ponorogo tengah melaksanakan ibadah salat magrib. Hingga saat ini, lanjutnya, korban masih berada di RSUD Harjono, Ponorogo, untuk mendapatkan perawatan intensif.

Pasalnya, korban mengalami pendarahan hebat. Bahkan, saat dibawa ke puskesmas, darah masih terus mengalir deras dari tangan korban. "Bahkan, baju yang dipakai juga berlumuran darah," kata Suryo.

Suryo pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi menggunakan knalpot brong karena bisa mengganggu kenyamanan masyarakat lain. "Terutama saat jam-jam ibadah, harusnya tidak boleh pakai knalpot brong lagi," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya