Survei: Bila Jokowi Tak Capres, Prabowo dan Anies Bersaing Ketat

Lembaga Survei Nasional Indo Barometer merilis hasil riset elektabilitas bakal calon presiden bila Jokowi tak maju dalam pemilihan presiden

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Des 2017, 15:26 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Anies Baswedan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI untuk periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Nasional Indo Barometer merilis hasil riset terbarunya. Salah satunya adalah terkait elektabilitas bakal calon presiden bila Jokowi tak maju dalam pemilihan presiden.

"Kami mencoba memasukkan nama (bakal calon presiden) tanpa Jokowi. Hasilnya 21,7 persen untuk Prabowo Subianto, lalu kedua Anies Baswedan 19,3 persen," kata Direktur Indo Barometer, M Qodari di Hotel Atlet Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2017).

Di samping dua nama di atas, lanjut Qodari, ternyata nama Agus Harimurthi Yudhoyono atau AHY dan Gatot Nurmantyo, muncul sebagai pesaing diurutan ketiga dan keempat hasil survei.

"AHY 17 persen, Gatot 8,8 persen, lalu undecided voters 33,4 persen," sambung dia.

Qodari menjelaskan, nama Anies dan AHY bisa menempati posisi tinggi dikarenakan efek Pilkada DKI. Hal ini membuktikan, kontestasi Pemilihan Gubernur Jakarta adalah ajang paling pas menuju kursi presiden.

"Tidak ada yang kalah dalam Pilkada DKI, semua adalah pemenang. Buktinya, AHY. Siapa yang akan kenal Mas Agus jika tidak bertanding di Pilgub Jakarta? Juga Pak Anies yang secara nasional sudah semakin mengenal sosoknya," Qodari memungkas.

 

2 dari 2 halaman

Metodologi

Survei ini dilakukan pada 15-23 November 2017. Sebanyak 1.200 responden dihimpun dari 34 provinsi di Indonesia.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya