Pengamat Kritisi Keluhan SBY Soal Gaji

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti di Jakarta, mengkritisi keluhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gaji

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jan 2011, 16:50 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti di Jakarta, Sabtu (22/1), mengkritisi keluhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gaji. Menurutnya, itu sangat tidak etis. Ikrar mengatakan SBY seharusnya melihat kondisi masyarakat saat ini, masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bahah garis kemiskinan. Bahkan, di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti TNI dan Polri, gaji presiden masih jauh lebih tinggi.

"Gak etislah ngomongin soal gaji, Presiden kan terima gaji sedikitnya Rp. 60 juta per bulan," ujarnya Ikrar menambahkan gaji sebesar itu pun sudah bersih diterima sang Presiden karena semua biaya operasionalnya sudah dipenuhi negara yang nilainya Rp 2 miliar. Jadi, tidak tepatlah kalau SBY "curi perhatian" soal gaji. (ADI/ARI)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya