Arab Saudi Panggil Dubesnya di Jerman Pulang, Ada Masalah Apa?

Tak hanya memanggil pulang dubesnya dari Berlin, Arab Saudi juga kirim nota diplomatik kepada duta besar Jerman di Riyadh.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 19 Nov 2017, 10:33 WIB
Menlu Jerman Sigmar Gabriel dengan Menlu Lebanon Gebran Bassil di Berlin 16 November. Usai pertemuan tersebut, Menlu Gabriel mengeluarkan pernyataan yang menyinggung Arab Saudi (SOEREN STACHE / DPA / AFP)

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi memanggil duta besarnya di Jerman pulang. Langkah itu diambil untuk konsultasi pasca-komentar Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel tentang krisis politik Lebanon.

Kementarian Luar Negeri Saudi mengatakan, pemerintah juga telah mengirim protes diplomatik ke Kedutaan Jerman di Riyadh attas komentar memalukan Gabriel usai sang menteri bertemu dengan pihak Lebanon. Demikian seperti dikutip dari Khaleej Times pada Minggu (19/11/2017).

Usai pertemuan Gabriel dengan Menlu Lebanon Gebran Bassiln pada Kamis 16 November, kepada wartawan Gabriel berkomentar, "Eropa tak mentoleransi petualangan yang berkembang di sana."

Tak jelas siapa yang dimaksud 'petualangan dan di sana' tersebut. Pun tak disebut-sebut Arab Saudi dalam kalimat itu.

Meski demikian, Saudi tampak tersinggung.

"Ucapan tersebut memicu kemarahan dan ketidaksetujuan Kerajaan Arab Saudi yang menganggap mereka tidak bertujuan dan berdasarkan informasi palsu yang tidak akan membantu stabilitas di kawasan ini," kata Kemlu Saudi.

Kemlu Saudi juga mengatakan di akun Twitter-nya bahwa mereka telah memanggil duta besar Jerman di Riyadh dan memberinya "sebuah memorandum protes atas ucapan yang memalukan dan tidak dapat dibenarkan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel."

Lebanon kini tengah mengalami eskalasi krisis pasca-mundurnya Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri ketika ia berada di Arab Saudi pada 4 November lalu.

Pengunduran diri tiba-tiba Hariri telah menimbulkan kekhawatiran atas stabilitas Lebanon. Dia bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris pada hari Sabtu 18 November 2017, beberapa jam setelah dia meninggalkan Arab Saudi.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan di Twitter, bahwa Hariri telah mengatakan kepadanya melalui telepon dari Paris dia akan berada di Lebanon pada hari Rabu untuk perayaan Hari Kemerdekaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya