Liputan6.com, Lombok Barat: Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan membuat peta digital rawan bencana pada 2011. Hal ini sebagai upaya validasi titik rawan bencana di daerah tersebut.
"Selama ini kita hanya memiliki data kasar titik rawan bencana yang ada pada 10 kecamatan, namun validasinya di lapangan belum dapat terakomodir semua," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Lombok Barat Rachman Sahnan Putra di Mataram, Sabtu (25/12).
Menurut Rachman, dengan adanya peta rawan bencana digital ini akan dapat mempermudah pemerintah dalam upaya penanganan bencana alam. "Khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan umumnya untuk pemerintah provinsi, pemerintah pusat, bahkan pihak swasta yang ingin membantu penanganan lokasi rawan bencana," katanya.
Rencananya, kata Rachman, peta rawan bencana itu nantinya akan diserahkan kepada semua dinas/instansi di Lombok Barat, termasuk organisasi sosial atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sehingga masing-masing dinas/instansi akan dapat memiliki rencana penanggulangan dan antisipasi bencana sesuai dengan bidang masing-masing.
"Jika data sudah kita pegang, tentunya program akan datang dengan sendirinya. Karena itu, peta digital ini sangat diperlukan," kata Rachman. Untuk membuat peta digital titik rawan bencana, telah dialokasikan dana sebesar Rp 50 juta dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lombok Barat tahun 2011.(Ant/ULF)
"Selama ini kita hanya memiliki data kasar titik rawan bencana yang ada pada 10 kecamatan, namun validasinya di lapangan belum dapat terakomodir semua," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Lombok Barat Rachman Sahnan Putra di Mataram, Sabtu (25/12).
Menurut Rachman, dengan adanya peta rawan bencana digital ini akan dapat mempermudah pemerintah dalam upaya penanganan bencana alam. "Khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan umumnya untuk pemerintah provinsi, pemerintah pusat, bahkan pihak swasta yang ingin membantu penanganan lokasi rawan bencana," katanya.
Rencananya, kata Rachman, peta rawan bencana itu nantinya akan diserahkan kepada semua dinas/instansi di Lombok Barat, termasuk organisasi sosial atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sehingga masing-masing dinas/instansi akan dapat memiliki rencana penanggulangan dan antisipasi bencana sesuai dengan bidang masing-masing.
"Jika data sudah kita pegang, tentunya program akan datang dengan sendirinya. Karena itu, peta digital ini sangat diperlukan," kata Rachman. Untuk membuat peta digital titik rawan bencana, telah dialokasikan dana sebesar Rp 50 juta dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lombok Barat tahun 2011.(Ant/ULF)
