Harga Pangan Dunia Naik di September

FAO menaikkan perkiraan untuk produksi gandum global menjadi 750,1 juta ton.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Okt 2017, 07:46 WIB
Pedagang di pasar tradisional. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Harga pangan dunia sedikit naik pada September dibandingkan bulan sebelumnya. Pendorongnya adalah valuasi yang lebih tinggi pada sektor minyak nabati dan susu.

Demikian laporan Food and Agriculture Organization (FAO), lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dikutip dari laman Reuters, Jumat (6/10/2017).

"Harga minyak sayur dan susu berada di belakang kenaikan harga pangan dari keseluruhan indeks," menurut pernyataan FAO.

FAO, dalam laporannya menyebutkan indeks harga pangan berada di posisi 178,4 poin pada September, naik 1,4 poin atau 0,8 persen dari Agustus. Sementara bila dibandingkan September 2016, nilainya lebih tinggi 7,4 poin atau 4,3 persen.

Indeks harga pangan FAO, mengukur perubahan harga bulanan untuk bahan pangan, seperti sereal, minyak sayur, produk susu, daging, dan gula.

Harga makanan di pasar internasional juga 4,3 persen lebih tinggi dari nilainya pada Agustus lalu.

FAO bahkan menaikkan perkiraan produksi sereal global pada musim 2017-2018 menjadi 2,61 miliar ton, sedikit di atas rekor panen tahun lalu. Mereka juga menaikkan perkiraan untuk produksi gandum global menjadi 750,1 juta ton.

Adapun inflasi harga konsumen diperkirakan akan mencapai 2,3 persen tahun ini di negara-negara industri.

Tonton Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya