Kemendag Selidiki Turunnya Pasokan Beras Medium ke Ritel Modern

Kemendag akan melakukan penyelidikan terhadap indikasi menurunnya pasokan beras ke ritel modern.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Sep 2017, 14:32 WIB
Seorang kuli angkut menata tumpukan karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Senin (25/9). Penetapan HET beras kualitas medium zona Maluku, termasuk Maluku Utara dan Papua, HET Rp 10.250/kg dan Rp 13.600/kg untuk premium. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan penyelidikan terhadap indikasi menurunnya pasokan beras ke ritel modern. Hal tersebut pasca berlakunya kebijakan harga eceran tertinggi (HET) beras pada 18 September 2017 lalu.

Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih mengatakan, sebenarnya yang terjadi di ritel bukan berkurangnya pasokan, tapi jenis beras yang saat ini lebih banyak adalah beras premium dibandingkan dengan beras medium.

‎"Bukan berkurang, tapi mereka hanya premium," ujar dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Namun demikian, pihaknya masih mencari penyebab menurunnya pasokan beras medium ini. Sementara untuk mengatasi masalah tersebut, Karyanto menyatakan, pihaknya akan menambah suplai beras jenis tersebut ke ritel modern.

"Kita akan tambah dengan medium. Ini sementara kita selidiki. Sekarang kita sedang bekerja, harus melakukan pengawasan, monitoring," kata dia.

Terkait dengan masih adanya pedagang yang menjual beras di atas ketentuan HET, Karyanto menyatakan, pihaknya masih terus mengajak para pedagang untuk mematuhi aturan tersebut.

Sementara untuk ritel modern, lanjut dia, semuanya harus mengikuti ketentuan HET dan tidak ada toleransi lagi.

"Memang ada di beberapa tempat (yang melanggar HET), kita cek. Cuma kan masih persuasi kan. Nanti kita tindak tegas. Kecuali ritel modern enggak boleh ya (jual beras di atas HET). Kita kasih peringatan," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya