Maruarar: Kesenjangan Dilawan dengan Pemerataan, Bukan Teror

Maruarar, membenarkan pernyataan Jokowi akan adanya kesenjangan di Indonesia. Tetapi hal itu dapat dilawan dengan adanya pemerataan.

oleh Ika Defianti diperbarui 27 Agu 2017, 14:56 WIB
Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait bersama Wali Kota Bogor Bima Arya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait mengatakan, ideologi Pancasila merupakan harga mati untuk Indonesia. Sehingga, jika ada ideologi baru wajib dilawan oleh seluruh masyarakat. Karena itu, masyarakat hendaknya mendukung langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan jajarannya dalam menjaga keutuhan bangsa.

"Kita harus mendukung langkah Pak Jokowi, Panglima TNI Pak Gatot, Pak Kapolri, negara ini berlandaskan Pancasila. Tidak boleh hidup di Indonesia yang mau mengganti dasar negara," ucap Maruarar di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/8/2017).

Ara, panggilan akrab dari Maruarar, membenarkan pernyataan Jokowi akan adanya kesenjangan di Indonesia. Akan tetapi, hal itu dapat dilawan dengan adanya pemerataan.

"Betul ada kesenjangan, tapi itu bukan dilawan dengan radikalisme ataupun terorisme. Tapi dengan pemerataan," ujar dia.

Ara menjelaskan, hingga saat ini, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah melakukan beberapa hal, yakni membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ataupun Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"KIP sudah 19 juta orang menerima, KIS 97 juta orang. Ada pula anggaran dana desa yang sudah mencapai Rp 60 triliun di desa seluruh Indonesia," kata dia.

2 dari 2 halaman

Jangan Takut Terorisme

Tak hanya itu, Ara menambahkan, Jokowi juga telah membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat. "Semoga warga Kabupaten Bogor juga dapat menerima sertifikat dari Pak Jokowi," jelas Ara.

Saat memberikan sambutan, Ketua Umum Taruna Merah Putih ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut akan teroris dan radikalisme. Sebab kata dia, hal itu hanya akan memperlemah keutuhan bangsa Indonesia.

"Tidak perlu takut dengan terorisme dan radikalisme. Bilang dada radikalisme, dada terorisme, jangan mau dikibulin," tegas Ara.


Saksikan tayang video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya