Liputan6.com, Jakarta Kunci supaya otak tetap mau bekerja maksimal meski sedang berpuasa Ramadan adalah tidur cukup. Sebaiknya, tidur saat Ramadan tidak kurang dan tidak juga berlebihan.
Tidur yang cukup, normalnya kisaran enam sampai delapan jam. Namun, selama 30 hari di bulan Ramadan, kita mesti bangun pada tengah malam untuk sahur.
Baca Juga
Advertisement
Dokter spesialis neurologi Rumah Sakit Memorial Sisli di Turki, Abdullah Ozkardes, mengakui, tidur merupakan masalah yang kerap terjadi pada saat Ramadan akibat pola dan waktu yang mengalami perubahan. Dia menyarankan tidur dua jam setelah sahur adalah baik guna membuat kita lebih semangat dalam melakukan rutinitas.
Tidur dua jam setelah sahur dan salat Subuh pun membuat tubuh tetap energik walaupun perut kosong selama belasan jam karena puasa.
"Akan tetapi, tidur lebih dari waktu itu punya dampak negatif bagi kinerja tubuh sepanjang hari," kata Abdullah dikutip dari situs Todays Zaman, Senin (29/5/2017)
Dia menambahkan, perhatikan juga asupan makanan dan minuman selama puasa. Sebab, makanan dan minuman yang dikonsumsi selama Ramadan turut memengaruhi perilaku tidur kita.
Menurut dia, orang yang terlalu banyak mengonsumsi teh maupun kopi pada waktu berbuka atau sahur akan mudah cemas. "Dan, mengalami kesulitan untuk tidur teratur selama Ramadan," kata Abdullah menekankan.*