Manfaatkan Sebaik Mungkin, Ini Keutamaan Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah penghulu dari segala bulan, bulan yang penuh keberkahan, rahmat dan ampunan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2017, 12:00 WIB
Keutamaan Ramadan

Liputan6.com, Jakarta Tanpa terasa kita  bertemu kembali dengan bulan Ramadan. Sepertinya Ramadan kemarin baru saja kita tinggalkan. Masih teringat kita shalat tawarih, buka bersama, dan sahur.

Bulan Ramadan adalah penghulu dari segala bulan, bulan yang penuh keberkahan, rahmat dan ampunan. Ia adalah  satu bulan yang Allah Subhanahu wa Taala (SWT) pilih dari bulan-bulan yang ada.

Ada 12 bulan dalam satu tahun Alah berikan kepada kita dan Allah SWT pilih satu bulan dari 12 bulan itu, bulan yang penuh dengan keutamaan, bulan yang sangat spesial (istimewa) berbeda dengan bulan-bulan lainnya.

Seperti mengutip situs Islami.co, Senin (29/5/2017), kata Ramadan adalah isim masdar dari kata “Romidlo” yang berarti Panas. Dan menurut sebagian pendapat kata Romidlo ditafsiri dengan kata “Haroko” yang menggunakan makna dari kata “Maha yamhu” yang berarti melebur.

Dengan masuknya bulan puasa, kita dapat melakukan puasa Romaldon, sehingga dengan puasa akan mampu membakar dan menghilangkan dosa-dosa kita.

Dalam sebuah riwayat dikatakan, Ramadan adalah bagaikan air hujan yang mengguyur tanah yang gersang, dan air hujan tersebut mampu menumbuhkan tanah yang gersang menjadi tanah yang subur makmur, menumbuhkan tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang bisa kita manfaatkan.

Ramadan juga bagaikan air yang digunakan untuk membersihkan diri kita sehari hari, jika seseorang selalu membersihkan dirinya setiap hari dengan air, maka dirinya pun akan tampak terlihat bersih dan berseri-seri serta merasa nyaman.

Begitu pula puasa juga mampu menghapus dan membersihkan diri seseorang dari dosa-dosa yang telah ia lakukan setiap harinya. Dan barang siapa yang mau berpuasa maka dirinya akan tampak sehat, bertambah semangat, bersih dan berseri-seri serta merasa tentram dan nyaman.

Karena ia telah menjalankan sebuah amanah dari tuhannya, yakni melakukan puasa Ramadan satu bulan penuh, yang akhirnya ia tidak dihantui rasa takut akan amanah itu ketika dimintai pertanggungjawaban amanah tersebut.

Syekh ‘Abdurrohman Al-Shofuri Al-Syafi’I dalam kitab “Nuzhah Al-Majalis” menjelaskan, rahasia bulan Ramadan bisa kita telaah melalui isyarah huruf dari kata Ramadan itu sendiri:

Foto dok. Liputan6.com


Artinya : “Berkata syekh Abdurrohman Al-shofurri Al-Syafi’I kitab Nuhzah Al-Majalis; “Ramadan adalah terdiri dari lima huruf: maka huruf Ro’ menunjukkan arti Ridlo Allah kepada para hamba-Nya yang dekat.

Kemudian huruf mim menunjukkan, ampunan Allah kepada orang-orang yang berbuat maksiat. Huruf Alif menunjukkan kecintaan Allah kepada orang-orang yang tawakkal, huruf nun menunjukkan arti anugerah Allah kepada orang-orang yang jujur”.

Begitu juga keterangan yang terdapat dalam kitab “Fadlo’il Syahru Ramadln” juga menjelaskan hal yang senada.

Foto dok. Liputan6.com


Artinya: “Al-Mas’ud telah menceritakan kepadaku, ia berkata; “Telah sampai padaku, barang siapa pada malam hari dari bulan Ramadan membaca Ayat “inna Fatahna laka fathan Mubiina,” “Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata”. (QS. Al-Fath: 1) ketika melaksanakan sholat sunah, maka ia akan di jaga (dari perbuatan dosa-dosa) pada tahun itu”.

Foto dok. Liputan6.com


Artinya : ”Ramadlan adalah terdiri dari lima huruf: maka huruf Ro’ menunjukkan arti Ridho Allah. Huruf mim menunjukkan, kecintaan Allah kepada orang-orang yang berbuat maksiat dengan ampunan-Nya. Huruf dlod menunjukkan arti, tanggungan Allah (Maksudnya: Allah akan menanggung orang yang berpuasa dari sentuhan api neraka).

Kemudian huruf Alif menunjukkan arti, Kecintaan Allah kepada orang-orang yang tawakal. Huruf nun menunjukkan arti Nurullah (cahaya Allah). Maka dari itu Ramadan juga disebut dengan “Syahru Ridwan (bulan penuh keridlo’an), Syahru Dloman, Ulufah, Nawal dan kemulian bagi kekasih Allah dan orang-orang yang berperilaku baik”.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Bulan Ramadan adalah anugerah dan nikmat yang agung yang telah diberikan Allah SWT kepada seluruh umat Nabi Muhammad SAW dengan wujudnya bulan ramadan.

Di dalamnya terdapat keutamaan- keutamaan dan hikmah khusus yang diberikan Allah kepada hambanya yang ikhlas dan tulus menjalankan ibadah puasa, serta ibadah-ibadah lainnya.

Maka alangkah agung dan baiknya dengan masuknya bulan, seluruh umat Islam diseluruh penjuru dunia hendaknya lebih meningkatkan amal ibadahnya dan membersihkan hatinya dengan menjalankan segala bentuk amal kewajiban dan kesunahan.

Ini terutama menjelang akhir bulan Ramadan agar lebih ditingkatkan lagi demi mendapatkan malam yang amat didambakan oleh Nabi Muhammad SAW, yakni malam Lailatul Qodar.

Dan bulan Ramadan adalah bulan yang sangat mulia dan penuh berkah, tiada bulan yang lebih mulia dari-nya, karena pada malam itu Allah menurunkan kalam sucinya, didalamnya juga banyak keutamaan tersendiri yang telah termuat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Maka kita juga harus memperlakukannya dengan istimewa. Ibarat tamu istimewa yang datang mengunjungi kita, kita pun memberikan pelayanan yang terbaik, khidmat yang terbaik untuk tamu istimewa tersebut. Seperti Itulah bulan Ramadan yang datangnya satu tahun sekali.

Maka sungguh sangat merugi orang-orang yang diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadan tetapi tidak dia manfaatkan sebaik-baiknya, sehingga bulan Ramadan berlalu begitu saja tanpa makna. Dan merupakan hal yang sia-sia jika pada kesempatan bulan Ramadan ini kita tidak berlomba-lomba mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.

Umur seseorang hanya Allah SWT yang mengetahuinya, selagi kita masih bertemu bulan Ramadan bulan seribu bulan ini, sangat beruntung bagi umat muslim yang mau menjalankan sunah-sunah demi mengejar pahala.

* Artikel ini sebelumnya tayang di Islami.co yang ditulis oleh Nurul Huda

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya