Liputan6.com, Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank, Rabu pagi (21/7) melemah menjauhi angka Rp9.000 per dolar, karena Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi.
Saat ini nilai tukar rupiah menjadi Rp9.048-Rp9.058 per dolar AS atau turun 13 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.035-Rp0.45 per dolar AS.
Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga mengatakan, BI memang berkepentingan menjaga posisi rupiah agar tidak mendekati angka Rp9.000 per dolar AS. Namun menurutnya posisi rupiah masih bagus karena berada di bawah angka Rp9.050 per dolar AS, meski hari ini mengalami koreksi harga.
"Kami optimis peluang rupiah untuk kembali menguat hingga mencapai angka Rp9.000 per dolar AS masih tinggi, hanya menunggu waktu kapan hal itu akan terjadi," ucapnya.
Peluang rupiah untuk mencapai angka Rp9.000 per dolar masih ada, namun belum bisa dikatakan kapan hal itu akan terjadi. Pergerakan itu menunggu kebijakan pemerintah untuk segera mencairkan anggaran belanja modal lebih cepat, aktifnya pelaku perbankan menyalurkan kreditnya lebih besar dan investasi asing di pasar domestik terus meningkat.(ANT/mla)
Saat ini nilai tukar rupiah menjadi Rp9.048-Rp9.058 per dolar AS atau turun 13 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.035-Rp0.45 per dolar AS.
Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga mengatakan, BI memang berkepentingan menjaga posisi rupiah agar tidak mendekati angka Rp9.000 per dolar AS. Namun menurutnya posisi rupiah masih bagus karena berada di bawah angka Rp9.050 per dolar AS, meski hari ini mengalami koreksi harga.
"Kami optimis peluang rupiah untuk kembali menguat hingga mencapai angka Rp9.000 per dolar AS masih tinggi, hanya menunggu waktu kapan hal itu akan terjadi," ucapnya.
Peluang rupiah untuk mencapai angka Rp9.000 per dolar masih ada, namun belum bisa dikatakan kapan hal itu akan terjadi. Pergerakan itu menunggu kebijakan pemerintah untuk segera mencairkan anggaran belanja modal lebih cepat, aktifnya pelaku perbankan menyalurkan kreditnya lebih besar dan investasi asing di pasar domestik terus meningkat.(ANT/mla)
