BI Waspadai Banjir Bikin Inflasi Bergerak Liar

BI mengkhawatirkan kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini pemicu banjir di beberapa wilayah di Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Feb 2017, 17:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mengkhawatirkan kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini pemicu banjir di beberapa wilayah di Indonesia. Banjir dapat mengerek harga pangan di pasar sehingga gerak inflasi berpotensi melonjak di 2017.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengungkapkan, laju inflasi di bulan ini lebih terkendali dibanding periode Januari lalu yang realisasinya 0,97 persen. Pada pekan kedua Februari 2017, inflasi berada di kisaran 0,35 persen.

"Survei kita masih sama 0,35 persen (inflasi) menunjukkan sudah lebih terkendali dibanding Januari sebesar 0,97 persen," kata dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Namun ada faktor pendorong inflasi yang dikhawatirkan Agus Marto, yakni kondisi iklim yang dapat meningkatkan harga pangan. Penyesuaian harga pangan dapat mendorong kenaikan inflasi.

"Kita harus menjaga kalau ada kondisi alam yang bikin volatile food tidak terjaga, panen gagal, ada masalah distribusi, ini juga bisa berdampak," ujar Mantan Menteri Keuangan itu.

Dia menjelaskan, BI telah mendapatkan informasi di wilayah Jawa Tengah Bagian Utara mengalami banjir, sehingga perlu ada langkah dari pemerintah daerah setempat untuk merespons supaya dapat menghambat inflasi.

"Ini tantangannya, selain inflasi dari harga barang yang diatur pemerintah (administered prices) akan naik lantaran ada penyesuaian tarif listrik golongan 900 VA. Kita harus merespons di volatile food supaya inflasi tetap sesuai target 4 plus minus 1 persen," ucap Agus.

Dirinya optimistis pemerintah mampu mengendalikan inflasi. Hal ini sesuai dengan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga inflasi. "Kita sambut baik dan kita dengar koordinasi BI di daerah dan pemda sangat solid mengendalikan inflasi," Agus menerangkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya