Isabella Springmuhl, Desainer Berbakat Pengidap Down Syndrome

Wanita muda asal Guetamala,Isabella Springmuhl, menunjukkan kepada dunia bahwa down syndrome juga bisa berkarya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Feb 2017, 12:40 WIB
Wanita muda asal Guetamala,Isabella Springmuhl, tak gentar menunjukkan kepada dunia, down syndrome juga bisa berkarya.

Liputan6.com, Jakarta Semua orang terlahir memiliki kelebihan masing-masing, termasuk Isabella Springmuhl. Kondisi down syndrome tak membuat Isabella minim prestasi. Wanita muda asal Guetamala itu tak gentar menunjukkan kepada dunia bahwa down syndrome juga bisa berkarya.

Pada 2016, baju rancangan Isabella dipamerkan pada ajang London Fashion Week. Kerja kerasanya mendobrak stigma terhadap kaum down syndrome membuat wanita berambut panjang ini didapuk sebagai salah satu dari 100 wanita inspiratif versi BBC di 2016.

Jauh sebelum namanya dikenal sebagai perancang busana internasional, Isabella ingin belajar di sekolah fashion. Namun sayang, dua sekolah fashion menolak Isabella karena dia down syndrome.

"Mereka mengatakan aku tidak mampu mengikutinya," kata Isabella.

Mendapat penolakan karena dianggap berbeda memang membuatnya sedih. Namun di sisi lain, penolakan tersebut jadi saat yang tepat mengubah hidup Isabella seperti diungkapkan ibunya, Isabel Tejada.

"Saya sangat marah saat itu, lembaga-lembaga ini tidak memberikan kesempatan Isabella untuk belajar. Itu sangat menyedihkan. Namun, dia memutuskan untuk belajar menjahit, lalu aku membawa Isabella belajar menjahit," kata Tejada seperti mengutip BBC, Senin (13/2/2017).

Saat belajar menjahit, dia bertanya cara mendesain baju worry dolls. Ini adalah boneka khas Guetemala seukuran jari. Boneka ini biasanya diletakkan dekat bantal, sehingga bisa tidur nyenyak. Setelah diberitahu desain baju tersebut, Isabella sengaja membuat ukuran boneka anak manusia.

Desain jaket dengan sentuhan feminin dan ponco warna-warni yang dibuat Isabella pun diproduksi. Dia pun membuat desain untuk orang dengan down syndrome karena selama ini dirinya kesulitan mendapatkan baju yang pas untuknya.

"Kami (orang dengan down syndrome) memiliki bentuk badan berbeda. Kami lebih pendek, lebih lebar, atau sangat kurus. Sulit bagiku menemukan pakaian yang cocok," kata Isabella.

Karyanya pun mengundang perhatian dunia. Bahkan, pada 2016 karyanya tampil di London Fashion Week. Nama Isabella tercatat sebagai perancang busana down syndrome pertama yang memamerkan karyanya dengan label Down to Xjabelle di salah satu ajang pagelaran fashion akbar di dunia.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya