Kapolda Metro Ancam Tindak Tegas Pemaksa Pemilih di Pilkada DKI

Polisi dibantu TNI siap mengamankan jalannya Pilkada DKI 2017 yang aman, damai, jujur, dan adil.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Feb 2017, 12:24 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan memberi keterangan dalam konferensi pers terkait pengamanan pelaksanaan Pilkada DKI 2017 di Makodam Jaya, Senin (13/2). Kapolda mengimbau masyarakat agar datang ke TPS menggunakan hak pilihnya (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menindak tegas siapa saja yang mengintervensi dan memaksa masyarakat untuk memilih kandidat tertentu di Pilkada DKI Jakarta 2017. Pelaku bahkan terancam dijerat dengan pasal tindak pidana.

"Saat ini yang paling penting adalah adanya indikasi penekanan pada pemilih untuk memilih pasangan tertentu. Itu tak boleh, ancamannya ada," ujar Iriawan di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Senin (13/2/2017).

Iriawan mengatakan, fokus polisi selanjutnya yakni mencegah adanya politik uang di pilkada. Sejauh ini, belum ada laporan dan temuan soal politik uang. Namun polisi tak mau menyepelekan karena ada indikasi yang mengarah ke sana.

"Sebab itu kami membentuk operasi tangkap tangan money politics. Dan undang-undang mengatur demikian," kata dia.

Polisi dibantu TNI siap mengamankan jalannya Pilkada DKI 2017 yang aman, damai, jujur, dan adil. Polri dan TNI juga akan menerjunkan personelnya ke sejumlah titik untuk mengawasi terjadinya serangan fajar pada 15 Februari 2017.

"Saya ingatkan kembali, kalau ada (pemaksaan, money politics, serangan fajar) nanti ada pidana yang mengatur," tegas Iriawan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya