Museum Apartheid, Museum Perjuangan Bangsa Afsel

Museum Apartheid mengabadikan perjuangan pemimpin kulit hitam Afrika Selatan untuk persamaan hak dan kedudukan dengan bangsa kulit putih.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2010, 08:56 WIB
Liputan6.com, Johannesburg: Selama Piala Dunia 2010 digelar, Museum Apartheid dan rumah Nelson Mandela menjadi tempat favorit dikunjungi para suporter yang datang dari berbagai penjuru dunia. Museum mengabadikan perjuangan pemimpin kulit hitam Afrika Selatan untuk persamaan hak dan kedudukan dengan bangsa kulit putih.

Di museum, para pengunjung disajikan berbagai foto-foto serta dokumentasi perjuangan para pemimpin kulit hitam juga dalam bentuk audio visual. Mulai dari masa masa gelap bagi warga kulit hitam, masa pemberontakan yang memakan korban jiwa, hingga saat saat kemenangan di saat Nelson Mandela dibebaskan dari tahanan.

Tarian tradisional juga sengaja dipertontonkan selama Piala Dunia di depan rumah tempat Mandela menjalani masa kanak-kanak di kawasan penduduk miskin, Soweto, sekitar satu jam berkendara dari pusat Kota Johhannesburg. Untuk masuk ke rumah, pengunjung harus merogoh kocek sekitar 60 rand atau sekitar Rp 80 ribu.(JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya