Djarot: Ada Tunjangan Kinerja, PNS Tak Lagi Korupsi

Dalam debat cagub DKI, Djarot menyatakan tugas utama birokrat terletak dalam pelayanan maksimal kepada warga.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Jan 2017, 20:19 WIB
Cagub DKI Jakarta nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana, nomor 2 Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyanyikan lagu Indonesia Raya saat debat Cagub DKI-Jakarta, Jumat (13/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam debat cagub DKI, Calon Wakil Gubernur Jakarta Jakarta Djarot Saefullah Hidayat menyatakan tugas utama birokrat terletak dalam pelayanan maksimal kepada warga. Pelayanan itu mencakup mulai dari kelahiran hingga kematian.

"Ribuan pegawai, dengan 5.046 jabatan, kami pastikan mereka kerja maksimal untuk melayani warga Jakarta dengan hati," kata Djarot dalam debat Cagub DKI 2017 putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam.

Sebab itu, lanjut dia, diperlukan ukuran yang jelas dalam menilai kinerja dan mengukur kemampuan mereka dalam melayani pelayanan bagi warga Jakarta. Penilaian yang dilakukan setiap bulan itu dilakukan terkait dengan tunjangan kinerja daerah.

"Ada kompetensi dan kompetisi mencapai tunjangan kinerja maksimal. Mereka tidak perlu korupsi sehingga pelayan yang diberikan betul-betul bebas dari pungli," ujar dia.

Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta malam ini mengangkat tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta pengelolaan tata kota. Debat dipandu dua moderator, yaitu Tina Talisa dan Eko Prasojo.

Sama seperti sebelumnya, debat Cagub DKI 2017 putaran kedua ini juga disiarkan langsung seluruh stasiun televisi swasta nasional. Sementara, debat putaran ketiga atau yang terakhir akan digelar pada 10 Februari 2017.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya