Demokrat: Cuitan soal Hoax dari SBY Bentuk Empati

Wakil Ketua DPR ini meminta menghargai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh SBY mengenai hoax.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Jan 2017, 07:42 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menilai, cuitan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengenai hoax adalah bentuk empati. Apalagi, SBY telah memerintah selama dua periode bertutur-turut.

"Saya lihat beliau (SBY) sudah jadi presiden dua kali berturut-turut, sehingga rasa empati mendalam pada bangsa dan negara itu pastilah tentu timbul, sehingga ini diaktualisasikan lewat tweet, memberi sinyal positif kepada pemerintah supaya mempunyai perhatian yang lebih khusus lagi terkait masalah tweet dari Pak SBY," kata Agus di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin 23 Januari 2017.

Dia menilai, empati tersebut harus dihargai. Lagipula, mungkin saja SBY mempunyai cara yang terbaik menyampaikan pendapatnya mengenai hoax yang makin marak lewat akun media sosialnya. Sedangkan yang lain dapat menyampaikan pendapatnya melalui anggota DPR di Parlemen.

"Ingin saya tunjukan lagi biar tidak bosan, contohnya banyak yang melalui Parlemen ini tentunya penyampaian informasi dengan berbagai cara yang saat ini dengan melalui Twitter," ujar dia.

Wakil Ketua DPR ini meminta menghargai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh SBY. Tidak perlu mempermasalahkannya.

"Tapi yang jelas kami menyerahkan sepenuhnya kepada beliau (SBY) dan saat ini cara yang terbaik adalah melalui Twitter tersebut dan melalui Twitter tersebut tentunya dilihat bahasanya sangat sopan, informatif. Tinggal bagaimana yang mendekatinya, kalau yang menanggapinya positif saya yakini sangat positif," imbuh dia.

Agus menegaskan pastinya ada yang menilai positif dan negatif dari cuitan SBY ini. Karena menurutnya, tidak semua pendapat itu sama.

"Kalau kami seluruhnya pasti mendukung karena ini seluruhnya memberi sinyal positif ke pemerintah untuk masalah keadaan negara saat ini ya itu disampaikan ada masalah hoax atau pun berita kebohongan, dan ini harus secepatnya ditangani, diantisipasi, sehingga segala sesuatunya punya landasan hukum yang tepat," Agus menandaskan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya