Jokowi: Tax Amnesty Soal Kesadaran, Bukan Target

Presiden Jokowi menilai, sosialisasi dan bertemu langsung dengan wajib pajak masih menjadi cara ampuh untuk tingkatkan kesadaran masyarakat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 06 Des 2016, 09:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Memasuki periode kedua pelaksanaan tax amnesty, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan sosialisasi ke berbagai kota di Indonesia. Sosialisasi dilakukan karena melihat potensi yang masih sangat besar yang sebenarnya bisa dimanfaatkan.

Jokowi menilai, sosialisasi dan bertemu langsung dengan wajib pajak masih menjadi cara ampuh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Sehingga semakin banyak wajib pajak yang mengungkap hartanya.

"Ya sosialisasi mengajak masyarakat untuk patuh membayar pajak dan ini adalah kesempaatan karena ada tax amnesty karena kalau dilihat tadi angkanya masih rendah sekali artinya masih ada potensi yang besar. Kenapa kita muter terus, potensinya masih gede banget," jelas Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, seperti ditulis Selasa (6/12/2016).

Bagi Jokowi, berbicara soal tax amnesty tidak bisa hanya diukur melalui pencapaian target. Kesadaran masyarakat harus dibangkitkan sehingga target dengan sendirinya tercapai.

"Target itu kadang-kadang kalau kita bicara pada praktiknya ini adalah menyangkut kesadaran masyarakat, kesadaran orang. Kalau target tahu tahu kayak periode pertama siapa yang sangka. Tapi kalau kita melihat yang ikut sebanyak ini. Yang di Makassar juga membludak sekarang juga sebanyak ini ya ini memberikan optimisme kan menyangkut kesadaran orang," jelas Jokowi.

Sejak awal peluncuran program tax amnesty, Jokowi tidak pernah pesimis. Dia percaya dana tax amnesty bisa menjadi alternatif pembiayaan negara.

"Kalau kerja itu kalau saya enggak pernah pesimis harus optimis perkara nanti dapatnya berapa ya kita harus bekerja keras," pungkas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya