Liputan6.com, Washington: Sebuah penelitian di Washington, Amerika Serikat, baru-baru ini menemukan alasan kebanyakan pria menolak menggunakan kondom. Penggunaan kondom yang tidak sesuai dengan ukuran dapat mengurangi kepuasan seksual bagi kedua pasangan. Alasan itulah yang menyebabkan mengapa laki-laki dan perempuan tidak mau menggunakan "helm" ketika berhubungan intim, kata para peneliti yang dilansir Reuters, Rabu (17/2).
Sebanyak 436 pria berusia 18-67 tahun diikutkan dalam penelitian tersebut. Hasilnya, sebanyak 45 persen pria mengatakan bahwa mereka telah menggunakan ukuran kondom yang tidak pas selama tiga bulan. Kondom para pria itu robek atau selip sebanyak dua kali ketika mereka menggunakannya.
"Banyaknya laki-laki yang menggunakan kondom yang tidak sesuai akan merusak kondom sebelum mereka bercinta. Untungnya, terdapat kemungkinan masalah ini dapat diperbaiki melalui program-program pendidikan. Pasangan bisa mendapatkan manfaat dari upaya kesehatan masyarakat, dengan merancang dan mempromosikan ukuran kondom yang sesuai," kata Dr. Richard Crosby dari Universitas Kentucky dan Dr. Bill Yarber dari Institute Kinsey untuk Penelitian Seks, Gender, dan Reproduksi di Indiana.
Penelitian ini sendiri bertujuan agar negara-negara di dunia mendorong warganya untuk menggunakan kondom, guna mengurangi risiko penyakit HIV AIDS. Bukan cuma HIV, penyakit seksual menular lain dan kehamilan yang tidak diinginkan juga menjadi akibat fatal dari malasnya memakai kondom.(YUS)
Sebanyak 436 pria berusia 18-67 tahun diikutkan dalam penelitian tersebut. Hasilnya, sebanyak 45 persen pria mengatakan bahwa mereka telah menggunakan ukuran kondom yang tidak pas selama tiga bulan. Kondom para pria itu robek atau selip sebanyak dua kali ketika mereka menggunakannya.
"Banyaknya laki-laki yang menggunakan kondom yang tidak sesuai akan merusak kondom sebelum mereka bercinta. Untungnya, terdapat kemungkinan masalah ini dapat diperbaiki melalui program-program pendidikan. Pasangan bisa mendapatkan manfaat dari upaya kesehatan masyarakat, dengan merancang dan mempromosikan ukuran kondom yang sesuai," kata Dr. Richard Crosby dari Universitas Kentucky dan Dr. Bill Yarber dari Institute Kinsey untuk Penelitian Seks, Gender, dan Reproduksi di Indiana.
Penelitian ini sendiri bertujuan agar negara-negara di dunia mendorong warganya untuk menggunakan kondom, guna mengurangi risiko penyakit HIV AIDS. Bukan cuma HIV, penyakit seksual menular lain dan kehamilan yang tidak diinginkan juga menjadi akibat fatal dari malasnya memakai kondom.(YUS)
