Ahok: Sudah Setahun Terakhir Saya Jarang Marah-Marah Lagi

Ahok mengaku selama setahun terakhir dirinya sudah banyak belajar menahan emosi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Okt 2016, 19:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan harga barang di JakBook dan Edu Fair 2015 lebih mahal dari harga pasaran, Jakarta, Senin (27/7). Ahok menghimbau agar warga tidak lagi belanja dipameran tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat kritikan dari relawannya sendiri, BaDja (Basuki-Djarot) Darma. Sekumpulan ibu sosialita Jakarta ini menyorot omongan kasar yang kerap telontar secara spontan dari mulut Gubernur DKI Jakarta itu.

Menyikapi kritikan tersebut, Ahok mengaku selama setahun terakhir dirinya sudah banyak belajar menahan emosi. "Coba setahun terakhir saya jarang marah-marah lagi, memang tidak mudah (redam emosi)," kata Ahok saat peresmian relawan BaDja Darma di Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (23/10/2016).

"Kami senang, ibu-ibu ingatkan kami terus (agar tidak emosian). Kalau kata-kata kotor itu kebiasaan (saya) di kampung (dahulu saat di Belitung)," kata dia.

Ke depannya, Ahok siap untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar. Ia mengaku ingin membangun masyarakat Jakarta ke arah lebih baik.

"Menurut saya memaki pakai kata binatang enggak pantas, karena (ke depan) target kami (bisa) membangun manusianya. Jadi, banyak hal yang harus dipelajari," ucap Ahok.

Dalam kesempatan tersebut, Ahok menyinggung beberapa poin seperti pendidikan layak, transportasi murah, tempat tinggal terjangkau, dan pemenuhan kebutuhan pokok. Ahok juga kembali percaya diri bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta bisa lebih meningkat lagi dari 78,9 menjadi 80 (persen).

"Kurang sedikit lagi Jakarta sampai 80 persen dan masuk standar dunia. Cara meningkatkannya birokrat harus terus melayani (masyarakat)," Ahok memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya