Laju IHSG Diproyeksi Kembali Tertekan

Pada perdagangan saham kemarin, Bursa Asia ditutup variatif. Penguatan Bursa Asia dipimpin oleh Bursa Jepang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Okt 2016, 06:00 WIB
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan pada perdagangan saham hari ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memprediksi, IHSG bergerak pada support 5.365 dan resistance 5.475.

IHSG tertekan cukup dalam pada perdagangan saham kemarin. IHSG melemah hampir 1 persen ke level 5.420,65. Pelemahan IHSG disebabkan oleh aksi jual investor asing.

"Investor asing kembali tercatat net sell sebesar Rp 33,88 miliar," kata dia di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Pada perdagangan saham kemarin, Bursa Asia ditutup variatif. Penguatan Bursa Asia dipimpin oleh Bursa Jepang.

"Saham perusahaan eksportir naik didorong penurunan terbesar yen sejak Agustus lalu," ujar dia.

Sementara, Bursa India dan Indonesia melemah sejalan dengan pelemahan mata uang.

"Pelemahan mata uang emerging market merefleksikan kebijakan-kebijakan yang dinilai kurang akomodatif. Meskipun harga minyak kembali optimis setelah data menunjukkan pasokan di Amerika menyusut pekan lalu," tukas dia.

Sementara PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variarif dengan kisaran support 5.393 dan resistance 5.450. Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) membayangi laju IHSG.

"Dari AS initial jobless claims yang diperkirakan naik menjadi 256 ribu dari 254 ribu," tulis Sinarmas Sekuritas.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). (Amd/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya