Kapolri: Terorisme Hilang dari Indonesia Jika...

Apa yang menyebabkan terorisme hilang dari Indonesia versi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian?

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Sep 2016, 11:46 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). Rapat tersebut membahas revisi Undang-undang Terorisme. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menilai terorisme di Tanah Air masih berkaitan erat dengan konflik di Timur Tengah. Terorisme di Indonesia tidak akan hilang ketika konflik di negara-negara Islam masih ada.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan diplomasi tingkat internasional untuk bisa menyelesaikan konflik di Timur Tengah. "Perlu ada langkah-langkah di tingkat internasional agar dunia Islam lebih tenang," ungkap Tito saat rapat dengan Pansus Revisi UU Terorisme di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 31 Agustus 2016.

Selain diplomasi antardiplomat untuk menyelesaikan konflik di Afganistan, Yaman, Libya, dan negara lainnya, Indonesia perlu merangkul komunitas Islam di Tanah Air.

"Doktrin takfiri, salafi, jihadi, doktrin-doktrin ini ada sejak zaman Ibnu Tamiyah. Doktrin ini naik dan turun ketika terjadi peristiwa politik. Karena itu perlu kerja sama untuk selesaikan masalah di tingkat regional dan internasional untuk selesaikan masalah yang menyangkut komunitas Islam," papar Tito.

Dia pun menilai pemerintah perlu melakukan langkah komprehensif, seperti pencegahan. Salah satunya dengan membentengi masyarakat agar tidak terkena bujuk rayu paham radikal. Pemerintah juga harus bisa merehabilitasi mereka yang telah terdoktrin ideologi kelompok radikal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya