Mendag Enggar Janji Benahi Pasar Tradisional

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan fokus melakukan pembangunan dan pembenahan pada pasar-pasar‎ tradisional di Indonesia

oleh Septian Deny diperbarui 02 Agu 2016, 14:13 WIB
Jumlah pasar modern di seluruh Indonesia mencapai 23 ribu unit. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 14 persen dalam tiga tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan fokus melakukan pembangunan dan pembenahan pada pasar-pasar‎ tradisional di Indonesia. Pembenahan ini penting karena pasar tradisional merupakan jantung kegiatan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Enggar mengungkapkan, pembenahan pasar tradisional tersebut dilakukan sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).‎ Pembenahan pasar ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah.

"Pembangunan pasar tradisional terutama di di daerah yang pendapatan masyarakatnya masih rendah, maka kita akan hadir APBN. Jadi kita akan fokus juga di situ. Bapak Presiden memberikan perintah kami melihat sendiri, akan hadir investasi mengenai apa yang sudah dibangun, dianggarkan untuk lakukan itu," ujar dia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Enggar menyatakan, salah satu contoh pasar tradisional namun berkonsep modern, yaitu pasar Bumi Serpong Damai (BSD). Pasar tersebut dikelola dengan baik oleh pihak swasta dan mampu menarik banyak konsumen untuk berbelanja.

"Saya harus ambil contoh sebagai benchmark itu pasar di BSD yang dikelola swasta, dia bisa bersih. Sebenarnya bukan hanya swasta yang bisa melakukan itu, semua orang bisa asal mau," kata dia.

Selain pembenahan secara fisik, lanjut Enggar, pihaknya juga akan melakukan perbaikan pada sistem managemen pasar tradisional. Nantinya akan dibentuk standar khusus untuk manajemen pengelolaan pasar tradisional di Indonesia.

"Dan kita juga harus memberikan guidance mengenai manajemen pengelolaan pasar. Nampaknya sederhana tapi di dalam praktiknya tidak sederhana. ‎Saya minta kepada pasar yang dapat APBN, untuk manajemen pengelolaannya itu ada standarnya. Jadi uang retribusi itu tidak dipakai untuk lain lain tapi untuk pengelolaan pasar dengan benar dan baik," tandas dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya