Kemenkes: Jangan Lengah Berantas Nyamuk

Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI menghimbau masyarakat untuk rutin memeriksa lingkungan demi memberantas nyamuk.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jun 2016, 09:00 WIB
Petugas melakukan fogging di kawasan padat penduduk di Kebon Nanas, Jakarta, Jumat (15/4). Fogging tersebut dilakukan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jendral (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Subuh, menghimbau kepada masyarakat untuk rutin memeriksa lingkungan demi memberantas nyamuk. Sudah sejak setahun lalu pemerintah meluncurkan Gerakan 1 Rumah 1Jumantik.

Para juru pemantau jentik di rumah masing-masing bisa melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk lewat 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang serta menghindari gigitan nyamuk.

"Kita lengah, dan merasa puas dengan upaya pengendalian nyamuk. Lalu tidak memperbaiki drainase, itu adalah awal bencana jentik-jentik nyamuk di sekitar kita," ujar Subuh, dalam peringatan ASEAN Dengue Day keenam di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Dengan cara 3M Plus keluarga dapat mencegah timbulnya nyamuk Aedes aegypty di rumah. Sehingga tak ada lagi penularan demam berdarah.

 "Jika penduduk Indonesia 250 juta jiwa dengan rata-rata empat orang dalam satu keluarga artinya ada sekitar 65 juta Jumantik di Indonesia," tutur Subuh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya