Penyebab Pesawat Sulit Mendarat di Bandara Sentani

Semestinya ada 21 pesawat yang terbang dan mendarat di Bandara Sentani, Jumat kemarin, tetapi hanya 16 pesawat yang mampu melaksanakannya.

oleh Katharina Janur diperbarui 28 Mei 2016, 10:03 WIB
Semestinya ada 21 pesawat yang terbang dan mendarat di Bandara Sentani, Jumat kemarin, tetapi hanya 16 pesawat yang mampu melaksanakannya.

Liputan6.com, Jayapura - Masyarakat adat dari empat suku yakni Suku Taime, Palo, Kopeu dan Yoku dari Sentani, Kabupaten Jayapura, akhirnya membuka palang yang diletakkan pada runway Bandara Sentani yang telah ditutup sejak Kamis malam, 26 Mei 2016, pukul 19.00 WIT.

Pembukaan palang yang terdiri dari sejumlah drum, pohon pisang serta kayu yang diletakkan di tengah runway dibuka sekitar pukul 12.00 WIT. Pembukaan palang seiring ditandatanganinya surat kesepakatan antara kepala suku dan Kepala Bandara Sentani dalam pembayaran ganti rugi tahan sebesar Rp 156 miliar untuk tanah seluas 12,5 hektare.

"Pembayaran akan kami lakukan pada 31 Mei mendatang di Lapangan Brimob Polda Papua. Saat ini uangnya sudah ada dan dititipkan pada Pengadilan Negeri Jayapura," kata Kepala Bandara Sentani, Agus Supriyanto di Jayapura, Jumat, 27 Mei 2016.

Pemblokiran tersebut, menurut Agus, mengganggu arus penerbangan. Beberapa pesawat yang siap terbang maupun mendarat harus antre beberapa saat dan memutar di langit Sentani sekitar 15-20 menit.

Bahkan, pesawat yang akan terbang dan mendarat harus bergantian menggunakan satu jalur runway. Pihak Bandara Sentani mengaku dengan pemalangan itu membuat jadwal pesawat berantakan. Semestinya ada 21 pesawat yang terbang dan mendarat pada Jumat kemarin, tetapi hanya 16 pesawat yang mampu melaksanakannya.

Bandara Sentani Jayapura saat ini memiliki runway sepanjang 2500 meter. Setelah pembayaran ganti rugi, runway yang digunakan bertambah menjadi 3000 meter dan bisa didarati pesawat jenis Airbus.

John Taime perwakilan dari empat suku mengatakan, jika pembayaran ganti rugi tidak dilakukan sesuai dengan waktu yang disepakati, mereka akan kembali memalang runway dan bahkan mengancam akan menutup total runway selamanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya