Dijegal Lawan Politik, Ahok Disarankan Lebih Kalem

Elektabilitas Ahok saat ini mencapai 60 persen dan sulit dikalahkan lawannya.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Apr 2016, 20:44 WIB
Menurut Ahok, tak ada aturan yang melarang produksi rokok.

Liputan6.com, Jakarta - Semakin dekat dengan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus dijegal lawan-lawan politiknya. Pengamat dari Habibie Center, Indria Samego, melihat ada beberapa upaya yang dilakukan para lawan Ahok.

"Dicari kelemahan Ahok, soal reklamasi, soal RS Sumber Waras, muncul karena resistensi pada Ahok. DPRD DKI juga mau buat aturan baru soal persyaratan calon independen dan terbaru soal meterai. Itu semua akumulasi ketidaksukaan pada Ahok," kata Indria kepada Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Upaya menjatuhkan Ahok dilakukan karena berdasarkan hasil-hasil survei, tidak ada yang bisa mengalahkan elektabilitas mantan Bupati Belitung Timur itu. Indria menuturkan elektabilitas Ahok saat ini mencapai 60 persen dan sulit dikalahkan lawannya.

"Kalau tidak ada gonjang-ganjing, dia pasti sudah di atas 60 persen. Tapi lawan Ahok tahu, dicari sana sini. Saya kira memang akumulatif orang melihat gaya mengungkapkan pandang Ahok masih belum diterima," tutur pengamat LIPI itu.

Indria menyampaikan, untuk situasi saat ini, Ahok perlu mengubah gaya. Ia disarankan lebih menahan diri supaya tidak memperkeruh suasana.

"Ahok harus kalem. Dia harus ubah tempo untuk tabrak kiri dan kanan. Dia harusnya serahkan pada mesin politik, relawan TemanAhok," tandas Indria.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya