Investor Lebih Selektif Usai Stimulus Bank Sentral Eropa

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan, investor kini lebih selektif dengan menempatkan dana seiring stimulus bank sentral Eropa.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Mar 2016, 13:34 WIB
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan aliran dana asing yang masuk ke Indonesia tidak terlalu besar pasca Bank Sentral Eropa atau Europe Central Bank (ECB) mengeluarkan paket stimulus.

Bambang mengatakan, kondisi saat ini berbeda ketika Bank Sentral Amerika (AS) meluncurkan quantitave easing (QE). Bambang mengatakan, dari segi ukuran dampak stimulus Bank Sentral Eropa tak terlalu besar.

"‎Saya rasa agak beda stimulus ECB dan Bank of Japan beda QE Amerika. Pertama QE lebih besar dari sizenya, ke dua QE dilakukan hanya Amerika Serikat sendiri sehingga imbasnya lari emerging ekonomy termasuk kita yang menerima manfaat pada waktu itu," kata dia, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Bambang melanjutkan, kondisi saat ini aliran dana asing menyasar pada negara berkembang dengan fundamental yang baik. Artinya, penempatan dana asing tersebut cenderung lebih selektif.

"‎Tidak seperti dulu di mana emerging ekonomy nggak lihat fundamentalnya. Semua didatangi inflow. Sekarang sangat selektif kenapa karena size beda, kondisi beda‎," ujar dia.

Dia mengungkapkan, dengan kondisi sekarang aliran dana asing bakal lebih terasa jika mengeluarkan surat utang Euro.

"Sekarang ini, ketika Eropa atau Jepang melakukan stimulus pada saat yang sama Amerika Serikat berusaha menarik jadi kondisi berbeda sekali‎ dengan itu. Kalau dampaknya ketika mungkin mengeluarkan surat utang Euro akan sangat baik," ujar dia.

Mengutip laman CNN Money, bank sentral Eropa mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank sentral Eropa memangkas suku bunga acuan sehingga sentuh level terendah untuk kawasan Euro nol persen.

Selain itu, suku bunga fasilitas pinjaman marjinal akan menurun menjadi 0,25 persen dan suku bunga fasilitas deposito akan menurun 10 basis poin menjadi minus 0,4 persen mulai 16 Maret 2016.

Bank sentral Eropa juga memutuskan untuk memperluas pembelian aset bulanan sebesar 20 miliar euro menjadi 80 miliar euro mulai April. (Amd/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya