Istana: Waspada Penipuan Mengatasnamakan Mensesneg

Mensesneg dan seluruh jajarannya tidak pernah menawarkan jabatan atau penawaran apapun di luar ketentuan perundang-undangan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 08 Mar 2016, 16:08 WIB
Mensesneg Pratikno memberikan keterangan terkait keputusan Presiden Jokowi yang mengajukan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon baru Kapolri menggantikan Komjen Pol Budi Gunawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sekretaris Negara meminta agar masyarakat waspada dan tidak percaya terhadap adanya oknum yang mencatut nama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan menawarkan jabatan di Kementerian dan lembaga maupun institusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan meminta sejumlah uang.

Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Kementerian Sekretaris Negara Bey Machmudin menegaskan modus tersebut merupakan bentuk kejahatan penipuan. Ia menyampaikan, Menteri Sekretaris Negara dan seluruh jajarannya tidak pernah menawarkan jabatan atau penawaran apapun di luar ketentuan perundang-undangan.

"Masyarakat harap berhati-hati dan selalu melakukan pengecekan ulang bila mengetahui ada tawaran jabatan, apalagi yang menuntut pemberian imbalan," ujar Bey melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa, (8/3/2016).

Selain mencatut nama Mensesneg, modus penipuan juga dilakukan oleh sejumlah pihak yang mengatasnamakan sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Menurut Bey, pihak Istana melalui staf khusus presiden tidak pernah menawarkan jabatan di luar perintah presiden, terlebih dengan iming-iming sejumlah imbalan.


Bey menjelaskan, hingga saat ini Presiden Jokowi hanya mempunyai 4 Staf Khusus, yakni Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Lenis Kogoya, dan Johan Budi Sapto Pribowo. Ia pun meminta agar masyarakat melapor kepada Kemensesneg bila ada pihak yang mengaku-ngaku sebagai staf khusus presiden di luar 4 nama tersebut.

"Jika ada oknum yang mengaku-ngaku sebagai Staf Khusus Presiden selain 4 pejabat tersebut, kami mohon bantuan masyarakat untuk melaporkannya kepada pihak berwajib," kata Bey.

Bey mengatakan saat ini kasus penipuan dan pencatutan nama Mensesneg dan staf khusus Presiden telah dilaporkan ke pihak kepolisian di Polda Metro Jaya.

Masyarakat diimbau untuk melapor kepada yang berwajib apabila mengetahui tindak kejahatan penipuan tersebut. "Saat ini ditangani Polda melalui Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya," tutup Bey. ‎


*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya