Asosiasi Pengelola Reksa Dana Kejar 5 Juta Investor

Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia bersama OJK terus mensosialisasikan investasi reksa dana.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Jan 2016, 17:32 WIB
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) menargetkan 5 juta investor reksa dana hingga 2017. Target tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan jika dibandingkan posisi investor saat ini yang baru mencapai 260 ribu investor.

Ketua APRDI Denny R Taher‎ mengaku untuk mengejar target tersebut memang membutuhkan tenaga ekstra.

"Investor baru kami tidak spesifik. Kami ada road map memang asosiasi punya target itu jumlahnya 5 juta sampai akhir 2017. Tapi untuk ke sana memang perlu kerja keras lagi," kata dia, di Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Namun begitu, pihaknya cukup optimistis. Ia menuturkan, masyarakat tetap mencari tempat investasi untuk menaruh uangnya. Hal tersebut tentu tak bergantung dari kondisi pasar yang cenderung fluktuatif.

"Tentunya kami melakukan sosialisasi, edukasi seperti ini. Kami juga sudah melakukan di mal-mal, tahun lalu office-office, tahun ini juga masih dilanjutkan," ujar dia.

Selain itu, pihaknya juga sedang menyiapkan program edukasi yang bakal keluar pada kuartal II 2016. Akan ‎tetapi, pihaknya masih enggan membeberkan rencana program tersebut.

Di samping itu, dia menuturkan menjalin komunikasi yang intens dengan otoritas baik Bursa Efek Indonesia (BEI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong reksa dana.

"Diskusi-diskusi kita juga sangat baik untuk bagaimana caranya capai solusi untuk memperbanyak investor. Jadi, kalau soal regulasi tentunya banyak sekali diskusi-diskusi ada macam-macam ada working grup tentang peraturan, edukasi. Itu semua kami saling feedback dengan OJK," kata dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya