Liputan6.com, Bangkok: Ribuan pendukung mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Sinawatra, berkumpul di Bangkok, Thailand. Mereka berkumpul guna meminta Raja Thailand mengampuni Thaksin. Demikian berita yang dilansir Associated Press, Senin (17/8).
Para pengunjuk rasa yang berjumlah sekitar dua puluh ribu orang dan berpakaian merah berunjuk rasa secara damai di dekat jalan menuju Istana Raja. Para pendukung Thaksin ini meminta raja memberikan pengampunan kepada Thaksin, meski ia telah divonis bersalah. Untuk menunjukkan dukungannya, mereka menandatangani petisi yang diklaim telah ditandatangani sebanyak lima juta orang.
Sementara itu, Thaksin merasa berterima kasih kepada para pendukungnya. "Sekarang rakyat berada di sini karena merasakan ketidakadilan," ujarnya. Meski demikian, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva yang menjadi penentang Thaksin berkali-kali menyatakan penolakannya terhadap petisi yang diajukan.
Sebelumnya, Thaksin telah dituduh melakukan korupsi dan menyalahgunakan kekuasaan selama ia menduduki jabatannya sebagai perdana menteri. Namun ia masih cukup populer di kalangan masyarakat, baik di kota maupun pedesaan. Tahun lalu, Thaksin telah telah disidang secara in absentia dan dihukum bersalah melanggar hukum serta divonis penjara selama dua tahun. Saat itu, kekayaan Thaksin juga dibekukan dan paspornya dibatalkan.(LUC)
Para pengunjuk rasa yang berjumlah sekitar dua puluh ribu orang dan berpakaian merah berunjuk rasa secara damai di dekat jalan menuju Istana Raja. Para pendukung Thaksin ini meminta raja memberikan pengampunan kepada Thaksin, meski ia telah divonis bersalah. Untuk menunjukkan dukungannya, mereka menandatangani petisi yang diklaim telah ditandatangani sebanyak lima juta orang.
Sementara itu, Thaksin merasa berterima kasih kepada para pendukungnya. "Sekarang rakyat berada di sini karena merasakan ketidakadilan," ujarnya. Meski demikian, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva yang menjadi penentang Thaksin berkali-kali menyatakan penolakannya terhadap petisi yang diajukan.
Sebelumnya, Thaksin telah dituduh melakukan korupsi dan menyalahgunakan kekuasaan selama ia menduduki jabatannya sebagai perdana menteri. Namun ia masih cukup populer di kalangan masyarakat, baik di kota maupun pedesaan. Tahun lalu, Thaksin telah telah disidang secara in absentia dan dihukum bersalah melanggar hukum serta divonis penjara selama dua tahun. Saat itu, kekayaan Thaksin juga dibekukan dan paspornya dibatalkan.(LUC)
