Corazon Aquino Meninggal, Filipina Berkabung

Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino meninggal, Sabtu (1/8), akibat kanker kolon. Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo mengumumkan masa berkabung nasional selama 10 hari.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Agu 2009, 09:43 WIB
Liputan6.com, Manila: Mantan Presiden Filipina, Corazon Aquino, meninggal Sabtu (1/8), dinihari waktu setempat, akibat kanker kolon. Wanita kelahiran 25 Januari 1933 ini didiagnosa mengidap penyakit tersebut sejak Maret 2008. Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo kemudian mengumumkan masa berkabung nasional selama 10 hari.

"Bangsa Filipina akan berkabung atas kepergiannya," ujar Arroyo yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat, seperti dilaporkan ANTARA. "Saya mengumumkan bahwa kami akan melaksanakan masa berkabung nasional selama 10 hari."
 
Aquino adalah presiden wanita pertama di Filipina dan Asia. Aquino berhasil menumbangkan diktator Ferdinand Marcos, yang telah berkuasa selama 20 tahun di Filipina. Perempuan bernama Maria Corazon "Cory" Cojuangco Aquino ini kemudian menjadi presiden pemerintahan transisi pada 1986-1992, setelah revolusi tak berdarah "People Power".

Wanita yang dikenal senang berpakaian kuning ini kemudian membuat undang-undang dasar baru, mengganti proses pemilu dan memulai pembicaraan dengan kelompok-kelompok perlawanan.

Setelah tidak lagi berkuasa, istri dari mendiang Senator Benigno Servillano Aquino ini menjadi seorang pengecam yang vokal atas korupsi di pemerintahan. Ia juga memimpin berbagai aksi protes terhadap Arroyo.(LUC)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya