Gitaris Queen Brian May Tentang Serangan Udara Inggris ke Suriah

Sederet musisi Inggris menentang penyerangan tersebut karena dianggap hanya akan membunuh nyawa tak berdosa.

oleh Rizkiono Unggul Wibisono diperbarui 04 Des 2015, 12:10 WIB
Brian May

Liputan6.com, London - Menangnya pemungutan suara pemerintah Inggris di parlemen untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah mendapat tentangan sejumlah musisi, termasuk gitaris Queen, Brian May.

Potongan video terlihat suasana pemungutan pemerintah Inggris pada aksi militer terhadap Negara Islam (IS) Suriah di London (2/11). Keputusan diambil melalui pemungutan suara dengan perolehan 397 mendukung dan 223 suara menentang. (AFP PHOTO/PRU)

"Saya percaya bahwa membom target yang tak jelas di Suriah akan menjadi kesalahan terbesar yang akan dilakukan Inggris," ujarnya seperti dilansir NME, Kamis (3/12/2015).

Pengunjuk rasa anti-perang mengelar aksi usai pemungutan pemerintah Inggris pada aksi militer terhadap Negara Islam (IS) Suriah di London (2/11). Parlemen Inggris menyetujui serangan udara terhadap kelompok ISIS di Suriah. (AFP PHOTO/CHRIS Ratcliffe)

Sederet musisi Inggris menentang penyerangan tersebut karena dianggap hanya akan membunuh nyawa tak berdosa di Suriah. Selain Brian May, nama tenar lainnya seperti Tom Chaplin, vokalis Keane juga menyayangkan keputusan negaranya tersebut.

"Sungguh memalukan bahwa cita-cita akan sebuah planet yang damai terhenti di John Lennon," kicau Tom Chaplin di Twitter.

Tom Chaplin, vokalis Keane (BBC)

Sebelumnya pada 2013 lalu, rencana serangan udara Inggris ke Suriah sempat batal karena tidak disetujui oleh parlemen.(Gul/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya