Posisi Tidur Begini Tingkatkan Risiko Alzheimer

Posisi tidur telentang atau tengkurap ternyata meningkatkan risiko alzheimer atau parkinson.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 24 Okt 2015, 13:00 WIB
Ilustrasi Tidur Malam Hari (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Posisi tidur bukan hanya masalah kenyamanan, tapi juga perihal kesehatan. Posisi tidur terlentang atau tengkurap ternyata meningkatkan risiko Alzheimer atau Parkinson.

Seperti diberitakan Prevention, Jumat (23/10/2015), posisi tidur menyamping bisa membantu Anda terhindar dari penyakit saraf dan ini telah dibuktikan dengan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience.

Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan MRI untuk memantau jalur glymphatic otak. Mereka menemukan, sistem ini bekerja paling efisien ketika individu tidur dengan posisi menyamping.

"Saat menyamping, protein beta-amyloid, protein yang membentuk plak yang terkait dengan penyakit Alzheimer ini tidak berfungsi sehingga para peneliti percaya postur tidur bisa menurunkan risiko penyakit saraf," tulis peneliti.

Penulis The Sleep Doctor's Diet Plan, Michael Breus turut berkomentar. Menurut dia, tidur menyamping menggunakan bantal akan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

"Tujuan utama penggunaan bantal adalah untuk menyelaraskan tulang belakang hingga leher sehingga tidak ada fleksi atau ketegangan leher saat tidur," katanya.

Terlebih lagi, kepala Anda tidak boleh miring ke atas atau bawah saat Anda sedang tidur. Dia merekomendasikan untuk meminta pasangan untuk memeriksa apakah posisi tidur Anda sudah benar dengan melihat tulang belakang. 

"Pilihlah bantal cukup tebal dapat mengisi ruang antara telinga dan bahu (5 - 6 inci)," jelasnya. (*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya