Begini Cara Polda Papua Barat Sosialiasi Bahaya Kebakaran Hutan

Menurut Royke, saat ini api sudah padam, namun karena kemarau berkepanjangan tidak menutup kemungkinan lahan akan mudah terbakar lagi.

oleh Katharina Janur diperbarui 13 Okt 2015, 09:35 WIB
Seorang petugas pemadam dari Kementerian Kehutanan Indonesia, bersama anggota TNI menyemprotkan air ke hutan lahan gambut di Parit Indah Desa, Kampar, Riau, Rabu (9/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah. (REUTERS/YT Haryono)

Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Daerah Polda Papua Barat mengimbau dan menyosialisasikan tentang pemeliharaan lingkungan kepada warga di Kota Wasior, ibukota Kabupaten Teluk Wondama, pasca-pembakaran lahan di kota tersebut.  

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa menuturkan, sosialisasi tersebut dilakukan di gereja dan dari rumah ke rumah warga. Sosialisasi meliputi bahayanya pembakaran lahan bagi warga setempat.
 
Royke mengatakan, lokasi kebakaran lahan terdapat di 6 titik yakni di Rado, Sanduay, Mangguray, Wondiboy, Rasiay, dan Tandiay.

"Ada beberapa titik-titik api kecil. Rata-rata luas lahan yang terbakar 1 hingga 2 hektare," kata Royke dalam pesan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jayapura, Selasa (13/10/2015).

Menurut Royke, saat ini api sudah padam, namun karena kemarau berkepanjangan tidak menutup kemungkinan lahan akan mudah terbakar lagi.

"Puntung rokok pun dapat mengakibatkan terbakarnya lahan. Kami sudah imbau warga untuk tidak membakar sampah atau apapun. Saya melihat langsung pantauan dari udara bahwa lahan yang terbakar adalah lahan kering. Jadi tak benar ada hutan yang terbakar dalam kasus ini," jelas dia.

Pada 7 Oktober 2015, lahan di Kota Wasior sengaja dibakar warga. Alasannya, untuk pembukaan lahan bagi warga setempat. Pasca-kebakaran lahan ini, polisi memriksa 2 saksi, namun sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. (Rmn/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya