Sesama Tim Sumut "Saling Bunuh" di Piala Kemerdekaan

Kedua tim sama-sama belum pernah terkalahkan.

oleh Harry Saragih diperbarui 27 Agu 2015, 11:45 WIB
Logo Piala Kemerdekaan 2015 (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Satu tiket babak 8 besar Piala Kemerdekaan akan diperebutkan di Stadion Teladan. Medan, Kamis, (27/8/2015). Dua tim Sumatera Utara, PSMS Medan dan PS Kwarta Deliserdang saling 'bunuh' untuk lolos dari Grup A.

Satu tiket telah berada dalam genggaman juara grup Kalteng Putra. Tim besutan Eko Tamami itu lolos usai mengalahkan Persires 4-1 di laga pamungkas. Rabu (27/8/2015).

Duel PSMS vs PS Kwarta diprediksi bakal berlangsung seru. Pasalnya, kedua tim sama-sama ngotot untuk mendampingi Kalteng Putra. Gengsi sesama tim asal Sumut juga ikuti membumbui duel ini.

"Hari ini jadi penentu kita lolos atau tidak. Secara fisik semua pemain siap diturunkan dan mental mereka sedang bagus menyambut laga ini" ujar pelatih PSMS Suharto AD kepada Liputan6.

Kekuatan PSMS dan PS Kwarta boleh dikatakan berimbang. Kedua tim sama-sama belum pernah tersentuh kekalahan. PSMS sedikit di atas angin setelah sukses mengumpulkan 8 poin, sedangkan PS Kwarta sampai saat ini masih berada di posisi keempat dengan koleksi 6 poin dari empat laga.

PSMS sebenarnya hanya butuh hasil imbang untuk melaju ke babak 8 besar. Namun Ayam Kinantan tetap memburu kemenangan. Apalagi tambahan tiga poin bakal mengantar PSMS Medan ke posisi puncak klasemen akhir Grup A.

"Ini bergengsi. Tapi kemenangan target kami, tidak mau hasil seri apalagi ini paling menentukan" tegas Suharto.

PSMS akan menurunkan skuat terbaiknya sore nanti. Tambun Naibaho dan Erwin Ramadhan akan mempertajam lini depan. Gelandang kaya pengalaman sekaligus kapten tim, Legimin Raharjo diharapkan mampu menjadi penyeimbang di lapangan tengah.

Sementara itu di kubu PS Kwarta, juga datang dengan rasa percaya diri yang tinggi. Asisten pelatih PS Kwarta Slamet Riyadi, menegaskan anak asuhnya agar bermain hati hati. Dia meminta mereka tidak memandang enteng PSMS meski di dua laga terakhir hanya mampu bermain imbang. Pria yang sempat berkostum PSMS Medan itu juga mewaspadai kekompakan pemain PSMS menerapkan umpan umpan pendek serta kecepatan dan motivasi tinggi mereka.

"Peluang kita masih terbuka. Tapi dengan syarat harus menang melawan PSMS. Ini bukan pekerjaan gampang bagi pemain menghadapi lawan yang punya kualitas tim bagus, apalagi main di hadapan pendukungnya sendiri" ujar Slamet.

Namun lini depan Slamet sedikit bermasalah. Pasalnya, striker andalannya Rahmad Hidayat memutuskan kembali ke klub lamanya, Persipasi Bandung Raya (PBR) yang akan tampil di Piala Presiden 2015.

Kepergian Rahmad membuat daya gedor Kwarta menurun. Duet Indra Kembar Bungsu dan Orionsyah belum mampu menunjukkan kelasnya. Hanya mampu mencetak dua gol dan satu kebobolan dicatatkan Kwarta di 4 laga grup A. (Rco)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya