FIFA dan AFC Tegaskan Tak Akan Ladeni Menpora

Menpora Imam Nahrawi mengklaim FIFA akan kunjungi Indonesia pada Oktober 2015.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Agu 2015, 16:14 WIB
FIFA (Istimewa)

Liputan6.com, Zurich - FIFA kembali membantah dengan tegas klaim bahwa mereka akan berkunjung ke Jakarta pada Oktober 2015. Ini menjadi kedua kalinya induk organisasi sepak bola dunia ini membantah akan bertemu perwakilan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengklaim perwakilan FIFA akan menyambangi Indonesia terkait masalah sepak bola di tanah air. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu, FIFA mengirim tim untuk melakukan investigasi dan bertemu dengannya.

Namun, pernyataan Imam itu ternyata bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh FIFA dalam keterangan resmi mereka. Bahkan, FIFA dan AFC menolak mengambil tindakan selama pemerintah Indonesia belum menghormati otonomi organisasi olahraga, dalam hal ini PSSI.

"FIFA dan AFC ingin mengonfirmasi bahwa tidak ada rencana kunjungan yang dikatakan," kata juru bicara FIFA, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2015).

"Tidak akan ada tindakan dari FIFA dan AFC sampai Pemerintah setempat mampu menghormati otonomi dari organisasi olahraga," tegas FIFA.

2 dari 2 halaman

FIFA Sanksi Indonesia Sejak 30 Mei 2015

Menpora Imam Nahrawi mendengarkan pertanyaan wartawan saat konferensi pers terkait pembentukan tim transisi PSSI, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Menpora mengumumkan sejumlah nama yang menjadi Tim Transisi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

FIFA memutuskan mengganjar sanksi kepada sepak bola Indonesia pada 30 Mei 2015 akibat campur tangan Menpora dalam keberlangsungan kompetisi. Selain itu, Kemenpora juga sebelumnya mengeluarkan SK Pembekuan kepada PSSI pada 17 April 2015, dan ini juga menjadi alas an FIFA memberikan sanksi kepada sepak bola Indonesia.

Kerugian besar harus dialami sepak bola Indonesia, di mana Timnas harus dicoret dari keikutsertaan babak kualifikasi Piala Dunia 2018 dan kualifikasi Piala Asia 2019. Bukan hanya itu, PSSI dan ofisialnya tidak memperoleh hak terkait program-program pengembangan FIFA, dan juga pelatihan-pelatihan, selama masa hukuman.(Win/Rco)

Baca juga:

Bila Menjadi Messi, Tevez Bakal Suruh Media Argentina ke Neraka

Ditinggal Xavi dan Pedro, Barcelona Masih Jagoan

[[ANALISIS] Perubahan Taktik Liverpool Sejak Kedatangan 'Monster'](2299415 "")

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya