Bukti Tim Transisi Belum Siap Gelar Turnamen Piala Kemerdekaan

Hingga kini, Tim Transisi belum memiliki Komisi Disiplin.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Agu 2015, 22:13 WIB
Deputi V Kemenpora, Gatot S Dewabroto (kanan) bersama tim sembilan Kemenpora melakukan jumpa pers berakhirnya masa tugas tim sembilan di Jakarta, Rabu (6/5/2015). Tugas tim sembilan berakhir pada 30 April lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggulirkan Piala Kemerdekaan dengan persiapan yang terbatas terlihat jelas. Terbukti, Tim Transisi hingga kini belum membentuk Komisi Displin untuk mengatasi perselisihan di lapangan.

Rabu (19/8/2015), pemain Persekap Pasuruan menyerang wasit Masagus saat pertandingan melawan Persebo Bondowoso. Dalam pertandingan yang dimenangkan Persekap dengan skor 3-2 itu, Masagus memberikan penalti untuk tim asal Pasuruan itu.

Pelatih Persebo, Agus Winarno mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Masagus selama menjalani dua laga di Grup D yang berlangsung di Stadion Wilis, Madiun.

Penalti terjadi di menit 74, setelah wasit menganggap pemain belakang Persebo melakukan handsball di kotak terlarang. Saat itu, Persebo sedang tertinggal 1-2.

Menanggapi insiden tersebut, juru bicara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Gatot Dewa Broto tampak prihatin dengan insiden memalukan di Madiun tersebut. Sebab, pihaknya mengadakan Piala Kemerdekaan untuk menggantikan kompetisi yang terhenti setelah pembekuan PSSI, April silam.

"Sangat disayangkan (ada insiden penyerangan wasit). Komisi disiplin akan segera bersidang," imbuh Gatot kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis (20/8/2015) malam WIB.

Namun, Gatot belum berani menjawab lebih jauh mengenai sikap Komisi Disiplin. Pasalnya, dia belum tahu siapa-siapa saja yang bertugas di Komdis Tim Transisi. "Pokoknya ada (Komdis) dari tim transisi. Untuk hukumannya baru bisa diketahui besok ketika rapat," ucapnya singkat. (Cak/Rjp)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya