Bankir Ini Akui Kondisi Ekonomi 2015 Lebih Berat dari 2013

Perbankan pun terus memutar otak untuk bisa menumbuhkan laba perusahaan demi kelangsungan bisnis.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Agu 2015, 19:20 WIB
Wawancara Khusus Bersama Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi ekonomi global yang tidak menentu ikut melemahkan beberapa mata uang negara berkembang. Hal itu ditambah dengan kebijakan China yang melemahkan mata uangnya, Yuan.

Akibatnya, beberapa perbankan memperketat likuiditas mereka. Perbankan pun terus memutar otak untuk bisa menumbuhkan laba perusahaan demi kelangsungan bisnis.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin mengaku apa yang terjadi saat ini di luar dugaan.‎ Kondisi yang diperkirakan akan lebih baik dari 2013, justru lebih berat pada  tahun ini.

"‎Terus terang saja, sekarang lebih sulit dari 2013, yang saya pikir tidak lebih sulit dari 2013, semakin kesini kok loh..kesini kok makin pusing juga," kata dia di kantornya, Kamis (13/8/2015).

Budi menilai kondisi likuiditas yang semakin ketat belum tentu beres hingga akhir tahun ini. Untuk itu,dari Bank Mandiri memutuskan untuk m‎emangkas beberapa biaya.

Tidak hanya itu, untuk memperkuat perekonomian domestik, dia juga‎mengusulkan kepada pemerintah untuk lebih gencar meningkatkan kualitas industri dalam negeri sehingga dapat memberikan nilai tambah dari hasil produksinya.

Dia mencontohkan untuk meningkatkan konsumsi dan produksi dalam negeri, pihaknya berencana mengeluarkan kebijakan kepada karyawan Bank Mandiri untuk menggunakan batik setidaknya tiga kali dalam satu minggu.

"Jadi harus ada kegiatan yang bisa meningkatkan konsumsi dalam negeri, itu short term yang harus dilakukan," tegas dia.

Menurut Budi, untuk tetap survive kedepannya hal terpenting yang perlu dijaga adalah kualitas kredit. Dengan kata lain, perbankan yang mampu menjaga Nett Performing Loan (NPL) akan terus bertahan kedepannya. (Yas/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya