Parlemen Yunani Setuju Penghematan Agar Dapat Dana Talangan

Pemerintah Yunani memprioritaskan untuk menemukan cara agar bank kembali buka dan perdagangan terus dilanjutkan.

oleh Ifsan Lukmannul Hakim diperbarui 16 Jul 2015, 10:30 WIB
Suasana sidang Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis, (7/7/2015). Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan, ia menentang Yunani keluar dari Uni Eropa, meskipun banyak yang menolak istilah bailout dalam referendum. (AFP PHOTO/PATRICK Hertzog)

Liputan6.com, Athena - Parlemen Yunani menyetujui langkah-langkah penghematan yang diminta oleh para kreditornya. Langkah ini membawa Yunani ke arah pembicaraan paket dana talangan yang dibutuhkan agar Yunani terhindar dari zona kebangkrutan dan tetap di kawasan Euro.

Pemungutan suara diikuti perdebatan sengit. Puluhan anggota parlemen partai Syriza membelot dari Perdana Menteri Alexis Tsipras dengan menentang paket bailout. Paket tersebut disetujui karena didukung oleh partai-partai oposisi. Demikian mengutip dari laman Reuters, Kamis (16/7/2015)

Dari 300 kursi parlemen, 229 suara mendukung dana talangan, sedangkan 38 anggota partai Syriza di parlemen memilih abstain, termasuk mantan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis dan Menteri Energi Panagiotis Lafazanis, Wakil Menteri Perburuhan Dimitris Stratoulis dan Ketua Parlemen Zoe Constantopoulou.

Hasilnya keputusan tersebut akan membuka jalan pembicaraan dana talangan ketiga dengan para kreditor Eropa. Masa depan pemerintah Tsipras pun tidak jelas sebab ada perpecahan di jajaran partainya.

Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan dirinya tidak percaya pada kesepakatan itu tapi tetap mendesak anggota parlemen untuk menyetujui langkah-langkah kesepakatan dana talangan sekitar 86 miliar euro. Langkah itu dilakukan agar kembali membuka bank dan menghindarkan bencana bagi Yunani.

Pemerintah Yunani memprioritaskan untuk menemukan cara agar kembali membuka bank. Selain itu juga memungkinkan perdagangan agar terus berlanjut. Saat ini yang jadi fokus perhatian bagaimana bank sentral Eropa meningkatkan bantuan likuiditas kepada pemberi pinjaman Yunani.

Selain itu, Yunani juga perlu mengamankan pembiayaan untuk menutupi kebutuhan mendesak mencakup pembayaran 3,5 miliar euro untuk utang jatuh tempo bank sentral Eropa pada 20 Juli 2015. (Ifhsan Lukman/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya