Kaya Manfaat, Bekicot dan Ubur-ubur RI Diburu Warga Dunia

Ekspor ubur-ubur dan bekicot masing-masing meningkat 106,83 persen dan 28,28 persen sepanjang Januari-Mei 2015.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Jun 2015, 08:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang ubur-ubur dan bekicot hanya membawa mudharat bagi manusia? Faktanya, warga di sejumlah negara sangat menggemari kedua hewan tersebut untuk diolah menjadi pangan maupun pengobatan tradisional hingga perawatan kecantikan.

Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengungkapkan, ubur-ubur diserbu masyarakat negara Asia Timur, di antaranya Jepang, Tiongkok dan Korea sebagai bahan makanan.

"Khasiat lainnya ubur-ubur juga digunakan sebagai obat yang dipercaya ‎dapat menyembuhkan penyakit arthritis, tekanan darah tinggi, back pain, maag dan meningkatkan pencernaan. Serta melembutkan kulit dan kolagennya berguna untuk meningkatkan kesehatan tubuh," tutur dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Sementara bekicot, tambah Nus, diekspor sebagai bahan makanan manusia dan pakan ternak yang mengandung protein hewani bermutu tinggi. "Sama seperti ubur-ubur, bekicot (daging, lendir dan cangkangnya) digunakan sebagai obat tradisional.‎ Dan kebanyakan dikonsumsi sebagai makanan warga Eropa," jelas dia.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), permintaan ubur-ubur dan bekicot asal Indonesia ke beberapa negara mengalami peningkatan sepanjang Januari-Mei 2015. Ekspor ubur-ubur meningkat 106,83 persen dan bekicot 28,28 persen sepanjang Januari-Mei 2015 dibanding periode yang sama 2014.

Pada periode tersebut, nilai ekspor ubur-ubur mencapai US$ 14,75 juta atau meningkat dari Januari-Mei 2014 yang sebesar US$ 7,13 juta. Sedangkan ekspor bekicot dari US$ 2,64 juta menjadi US$ 3,39 juta. Sedangkan khusus di Mei 2015, nilai ekspor keduanya masing-masing US$ 1,71 juta dan 967 ribu. (Fik/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya