Mensos: 13 Pesantren Siap Tampung Anak Yatim Pengungsi Rohingya

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada banyak anak pengungsi etnis Rohingya yang menyandang status yatim piatu.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 06 Jun 2015, 22:35 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa masyarakat punya kekuatan besar untuk melindungi anak dari kekerasan seksual.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada banyak anak pengungsi etnis Rohingya yang menyandang status yatim piatu. Jumlahnya pun mencapai ratusan.

"Sampai tadi malam saya lakukan konfirmasi kepada Dirjen Rehsos Kemsos saya minta data untuk melakukan identifikasi kira-kira 231 anak," sebut Khofifah di Jawa Timur, Sabtu (6/6/2015).

Angka itu didapat usai pihaknya mengdentikasi langsung di tempat penampungan Rohingya di Aceh. Estimasi yatim piatu ini, ujar Khofifah, merupakan anak yang hidupnya sebatang kara, bukan terpisah dari orang tuanya.

"Ketika datang, saya melihat identifikasinya satu bagi anak yatim piatu. Ketika saya datang, selalu tanya ada enggak nenek kakek om tantenya," jelas dia.

Dia menambahkan, yang teridentikasi yatim piatu dan sebatang kara akan dilakukan pola pengasuhan kondusif di RSPA (Rumah Sosial Perlindungan Anak). Tak cuma di RSPA, pengasuhan juga akan dilaksanakan di sejumlah pesantren di Nusantara.

"Yang sudah dikoordinasi Kemsos ada 13 pesantren yang siap menampung dan biaya dari pesantren itu," papar Khofifah.

"Ada dari Kalbar, Sukabumi, Jatim. Cukup banyak, ada juga dari Malang, ada dari Bojonegoro. Mereka siap mengasuh anak-anak dengan memakai dana mereka, untuk seluruh kebutuhan anak," pungkas Khofifah. (Ali/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya