Liputan6.com, Jakarta - Konflik di Laut China Selatan, kembali memanas seiring sengketa yang melibatkan sejumlah negara di Asia Tenggara. Bahkan aksi Amerika Serikat yang sempat berpatroli udara di wilayah tersebut menimbulkan protes dari China.
Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara mencoba bersikap netral dan menjadi penengah dalam konflik antarnegara ini. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat negara ASEAN di Singapura.
"Kita punya konsep bagus untuk meredam konflik di kawasan Laut China Selatan. Kami mengajak untuk melakukan patroli bersama. Bukan patroli keamanan, tapi patroli perdamaian," ucap Ryamizard di Gedung Kemenhan, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Patroli tersebut, lanjut Ryamizard, diharapkan bisa mencegah adanya konflik secara terbuka di Laut China Selatan. Indonesia berharap, sengketa di kawasan tersebut tidak menimbulkan perang besar antarnegara bertetangga.
"Paling tidak di kawasan itu tidak terjadi apa-apa. Jika dibiarkan terus, maka bisa perang. Harus dengan diplomasi, jangan sampai ada perang terbuka atau bentrok besar di kawasan itu," sambung dia.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD itu mengklaim, China telah setuju dengan konsep patroli perdamaian tersebut. Namun demikian, Ryamizard akan kembali menegaskan kerja samanya itu dalam kunjungan kerja ke China pada Juli atau Agustus mendatang.
"China sudah setuju. Nanti akan kami bahas lagi saat saya ke sana (China) 1 atau 2 bulan lagi," tutur Ryamizard.
Selain China dan negara ASEAN, usulan patroli perdamaian ini juga sudah dibicarakan Ryamizard saat melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Rencananya, patroli perdamaian ini akan melibatkan semua negara yang tengah bersengketa di kawasan Laut China Selatan.
Menhan juga berharap, patroli perdamaian yang dilakukan di wilayah laut yang menyokong 80% arus perdagangan dunia itu bisa bebas dari perompakan. Negara-negara tersebut juga diharap bisa menjaga kebersihan perairan Laut China Selatan.
"Selain operasi pengamanan dari perompak, kami juga meminta adanya penanganan khusus jika terjadi tumpahan minyak," pungkas Menhan Ryamizard Ryacudu. (Ans)
Redam Konflik Laut China Selatan, Menhan Cetuskan Patroli Damai
Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara mencoba bersikap netral dan menjadi penengah dalam konflik di Laut China Selata
diperbarui 04 Jun 2015, 05:14 WIBMenteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Menghijau, Saham SMRA Stagnan pada Awal Sesi Perdagangan
Rupiah Tembus 16.000 per Dolar AS, Ada Peluang Kembali Perkasa?
Huawei Ajak Pengembang Bikin Aplikasi Buat HarmonyOS
9 Fakta Psikologi Jika Kamu Tidak Bisa Melepas Seseorang dari Pikiranmu
Disney World Larang Pengunjung Pakai Sepatu Crocs, Picu Kecelakaan di Eskalator
3 Hal yang Akan Ditimbang di Yaumul Mizan Hari Kiamat
Barang Bukti Rio Reifan Tersandung Narkoba: 3 Paket Sabu, Setengah Butir Ekstasi dan 12 Obat Keras
VIDEO: Operasi Militer Israel Berlanjut di Gaza, Negosiasi Gencatan Senjata Gagal?
9 Masalah Kesehatan Ini Dapat Dideteksi Melalui Kondisi Kuku
150 Quotes Bijak English yang Singkat dan Aesthetic, Cocok untuk Caption
Status 17 Bandara Internasional Dicabut, Konektivitas Udara Bakal Efisien
11 Rekomendasi Drakor yang Seru Sejak Episode Pertama, Dijamin Gak Bisa Berhenti Nonton