Ketoprak Bayar Seikhlasnya di Bogor Laris Manis Diburu Warga

Sang pedagang ketoprak seikhlasnya, Wendo (29) mengaku saat ini dirinya kebanjiran pembeli.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 16 Mei 2015, 20:30 WIB
Ketoprak bayar seikhlasnya diburu warga. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Ketoprak Seikhlasnya kini menjadi fenomena unik di Bogor, Jawa Barat. Sebab, jarang sekali pedagang yang menerapkan sistem jual beli dengan membayar seikhlasnya tersebut.

Sang pedagang ketoprak seikhlasnya, Wendo (29) mengaku saat ini dirinya kebanjiran pembeli. Terlebih setelah berita dagangannya yang menjual ketoprak dengan membayar seikhlasnya tersebar di kalangan masyarakat.

"Alhamdulillah, kalau Sabtu, setengah hari pasti habis. Pengunjungnya dari mana-mana, kemarin ada yang datang dari Depok," ungkap Wendo kepada Liputan6.com saat ditemui di depan Lembaga KPM, ruko 6 Jalan Laladon, Ciomas, Bogor, Sabtu (16/5/2015).

Wendo mengatakan, dalam menjalankan usaha ketoprak seikhlasnya ini adalah hasil kerja sama dengan sebuah lembaga bernama Klinik Pendidikan Mipa (KPM).

"Jadi sistemnya itu, KPM sudah membeli semua ketoprak saya. Kemudian dijual lagi tapi bayarnya seikhlanya kemudian masukkan ke dalam kardus yang sudah disediakan," ujar dia.

Sistem pembayaran seikhlasnya ini, kata dia, hanya berlaku pada setiap hari Sabtu. Sedangkan pada hari lain, ia menerapkan tarif normal yaitu Rp 6.000 per porsi.

"Setiap saya dagang biasanya menyediakan 60 porsi ketoprak," ujar ayah beranak 1 tersebut.

Sementara pihak KPM Abdul Afif mengatakan, metode pembayaran seikhlasnya ini tidak hanya dilakukan di lembaga pendidikan KPM, namun juga merambah ke sektor bisnis kuliner.

"Kami ingin menyebarkan metode pembayaran seikhlasnya. Jadi konsep ini diterapkan kepada pedagang ketoprak dengan memborong dagangan yang dijajakan, kemudian dijual lagi dengan metode pembayaran seikhlasnya," tukas Afif. (Ali/Ado)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya