Siswi Berprestasi di Depok Akhirnya Kembali ke Sekolah

Siswi S yang diperbolehkan masuk ke sekolah merasa senang dan terharu. Dia berjanji akan mencari mengumpulkan uang untuk biaya sekolahnya.

oleh Atem Allatif diperbarui 14 Mar 2015, 05:48 WIB
Sejumlah siswi sedang mendemonstrasikan keahliannya menjahit baju busana muslim di sela-sela peresmian Sekolah Fashion SMK NU Banat, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2015). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Depok - Setelah sempat berhenti sekolah, S salah satu siswi berprestasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yapan Sawangan, Depok, Jawa Barat, akhirnya kembali dapat menimba ilmu di sekolahnya.

S kembali bersekolah setelah Jumat siang 13 Maret 2015, mendatangi sekolah atas panggilan kepala sekolahnya, Sopian. Sopian meminta S kembali masuk kesekolah, terlebih S terbilang siswi yang tidak memiliki masalah di sekolah. Hanya saja dia menunggak pembayaran sekolah, meski bukan satu-satunya siswa yang menunggak.

"Kami tidak pernah mengeluarkan siswa yang belum melakukan bayaran sekolah, sehingga kami meminta S untuk masuk kembali ke sekolah ini. Sekolah juga baru mengetahui kalau S berhenti setelah nama S dan nama sekolah ada di pemberitaan Liputan6.com," ujar Sopian saat ditemui di sekolahnya, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/3/2015).

Terkait pengeras suara saat pemanggilan siswa yang menunggak pembayaran sekolah, Sopian mengaku akan melakukan peninjauan kembali. Sebab pengeras suara tidak hanya digunakan untuk memanggil siswa yang menunggak bayaran, melainkan pengumuman apapun yang ada di sekolah ini.

"Kami juga akan memanggil orangtua murid untuk menanyakan kesanggupan bayaran sekolah, sehingga jika sanggup melakukan bayaran separuh akan dibantu kekuarangannya. Namun jika memang tidak sanggup sama sekali, kami akan menggunakan dana BOS untuk membantu siswa miskin," jelas dia.

Sementara S yang diperbolehkan masuk sekolah merasa senang. Kedua matanya terus meneteskan air mata lantaran merasa terharu, saat mendengar ucapan kepala sekolah.

"Saya akan kembali masuk setelah ketidaksanggupan saya akan dibantu sekolah. Saya juga meminta maaf kepada sekolah karena telah membuat malu sekolah," ujar S.

Namun S tetap berpikir mendapatkan uang untuk bayaran ujian yang akan datang. Maka itu dia mengaku akan giat mencari uang tambahan dari pekerjaan antar jemput anak TK dan sebagai kuli strika, agar dapat mengumpulkan uang untuk biaya sekolah.

S keluar dari sekolah lantaran merasa malu belum membayar biaya sekolah. Tidak hanya bayaran bulanan, S juga belum membayar buku yang didapat dari sekolah. (Rmn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya