Liputan6.com, Cheshire - Belakangan serangan malware kategori ramsomeware menghantui para pengguna internet. Malware jenis ini umumnya memiliki modus operandi dengan cara menyandera file atau data-data penting di komputer pengguna, dan akan membebaskannya setelah pengguna membayarkan uang tebusan dalam jumlah tertentu.
Tak hanya mampu merenggut data pribadi milik pengguna, aksi serangan ransomeware bahkan dilaporkan juga mampu merenggut nyawa korbannya. Bagaimana bisa?
Dikabarkan laman The Hacker News, Selasa (24/2/2015), seorang remaja bernama Joseph Edwards asal Berkshire, Inggris dilaporkan tewas gantung diri setelah menjadi korban serangan ransomeware.
Ceritanya dimulai ketika Edwards menerima email palsu yang mengatasnamakan pihak kepolisian setempat. Di dalam email palsu itu disebutkan bahwa pihak kepolisian telah melacak sejarah penjelajahan situs yang dilakukan oleh Edwards.
Remaja berusia 17 tahun itu dituduh telah melakukan pelanggaran karena mengunjungi sejumlah situs ilegal. Sebagai konsekuensinya, Edwards diharuskan membayar denda sebesar 100 pondsterling.
Edwards yang ternyata pengidap Autisme pun langsung panik. Menurut keterangan yang dipublikasikan kepolisian Cheshire, Inggris, Edwards melakukan gantung diri beberapa jam setelah menerima email pemerasan tersebut.
"Anak saya telah menjadi korban penipuan dan pemerasan internet yang mengancam dengan menggunakan nama kepolisian demi memeras sejumlah uang," ungkap orangtua korban, Jacqueline Edwards.
Ransomeware yang memanfaatkan nama besar korporasi atau institusi --kepolisian contohnya-- umumnya dilakukan tanpa harus melakukan penyanderaan file beserta data-data penting milik korban. Para pelaku kejahatan ini hanya perlu membuat email palsu untuk mengelabui dan mengancam korbannya.
(dhi/isk)
Dibuat Panik Malware, Remaja Autis Ini Tewas Bunuh Diri
Edwards dituduh telah melakukan pelanggaran karena mengunjungi sejumlah situs ilegal dan harus membayar denda sebesar 100 pondsterling.
diperbarui 24 Feb 2015, 08:15 WIBEdwards dituduh telah melakukan pelanggaran karena mengunjungi sejumlah situs ilegal dan harus membayar denda sebesar 100 pondsterling.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Shin Tae-yong: Saatnya Timnas Indonesia Main di Olimpiade
Kesan dr. Tirta Jajal Trek Lari Merbabu Sky Race 2024: Tanjakannya Ekstrem, Pemandangannya Bagus Banget
Fadhilah Surat Al-Ikhlas agar Selamat dari Siksa Kubur, Baca di Waktu Ini
Dibayangi Sentimen Data Ekonomi AS hingga The Fed, Harga Emas Berpotensi Makin Berkilau?
Cuaca Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024: Hujan Mengguyur Mayoritas Wilayah Siang Nanti
IU Terharu Saat Baca Surat dari Penggemar, Janji Akan Lebih Sering Kunjungi Indonesia
Preman Pemalak Pedagang Duku Viral di Media Sosial, Polisi Buru Pelaku
Menang Tipis atas Tottenham Hotspur, Arsenal Bertahan di Puncak Klasemen
Presiden Palestina Minta AS Turun Tangan Hentikan Rencana Serangan Israel ke Rafah
Serunya Titik Kumpul Festival 2024 Hari Kedua Bareng Mahalini Hingga Parade Hujan, Begini Kata Penonton
Hari Ini, MK Mulai Sidangkan Sengketa Pileg 2024
4 Zodiak Ini Berkelas Banget Saat Putus Cinta