Meski Berbahaya, Baju Bekas Impor Tetap Jadi Idola

Meski berbahaya bagi kesehatan pemakainya, minat masyarakat terhadap pakaian impor bekas tak juga luntur

oleh Aceng Mukaram diperbarui 07 Feb 2015, 16:55 WIB
Ilustrasi Baju Bekas (Fotografer: Raden AMP/Liputan6.com

Liputan6.com, Pontianak- Minat masyarakat terhadap pakaian impor bekas tak juga luntur. Padahal pemerintah telah memperingatkan akan bahaya baju bekas terhadap kesehatan pemakainya.

Warga Pontianak, Florensius Pradinoto mengaku tetap akan membeli baju bekas meski dinilai berbahaya. Menurut dia,  baju bekas merupakan solusi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang tidak memiliki uang cukup 

Untuk itu, di menentang rencana pemerintah yang ingin melarang baju bekas impor masuk ke Indonesia. “Saya tidak setuju jika dilarang pemerintah baju bekas impor ini. Karena baju bekas ini kan untuk kalangan menengah ke bawah,” katanya di Pontianak, Sabtu (7/2/2015).

Selain murah, lanjut Pria berusia 22 tahun ini, baju bekas impor ini juga memiliki kualitas bagus dan bahkan bermerek. “Di sini pakaian berkualitas bagus. Harganya murah. Merknya bagus-bagus. Dibandingkan pakaian baru di Mal atau butik,” ungkap Florensius.
 
Terkait dengan bahaya bakteri atau penyakit yang mengancamnya, Florensius memiliki trik tersendiri.  Caranya dengan merendam pakaian bekas impor dengan air panas selama satu jam lamanya.
 
“Saya biasa bersihkan dulu. Dicuci. Setelah dicuci direndam pakai air panas satu jam. Setelah itu saya cuci lagi deterjen. Dan selama ini tidak ada masalah. Tak pernah saya askit pakai baju bekas impor. Malah gaya,” jelasnya. (Raden AMP/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya